Indonesia yang Diinginkan SBY Dalam 5-10 Tahun ke Depan

SBY ingin Indonesia menjadi negara berkembang terkuat di dunia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Apr 2014, 12:16 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2014, 12:16 WIB
buku-sby-4-140120.jpg
Buku setebal 807 halaman itu diterbitkan SBY sekadar untuk berbagi pengalaman menangani persoalan-persoalan Indonesia selama hampir 10 tahun menjadi presiden (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki sejumlah harapan untuk Indonesia dalam 5-10 tahun ke depan.  Hal itu diungkapkannya saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2014.

"Indonesia dalam 5-10 tahun mendatang harus memiliki sasaran-sasaran-sasaran besar seperti yang akan saya sampaikan ini," ungkap dia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4/2014).

SBY ingin Indonesia menjadi negara berkembang terkuat di dunia. Caranya dengan menjaga ekonomi Indonesia agar bisa tetap tumbuh tinggi dan semakin kuat.

"Sekitar 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi kalau negara dikelola dengan benar kita akan menjadi emerging economy yang kuat," ungkap dia.

Begitupun dengan kesejahteraan rakyat  juga harus ditingkatkan, yang ditandai dengan kenaikan Human Development Index/Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu harus dilakukan. Politik juga harus makin stabil, demokrasi makin matang dan berkualitas.

"Kedaulatan dan keutuhan wilayah juga harus bisa dijaga," paparnya.

Dalam Musrenbang terakhir di era pemerintahannya, SBY juga berpesan kepada pemerintah baru agar tidak menjadikan era globalisasi sebagai ancaman, tapi menjadikannya sebagai peluang.

Namun pemerintahan baru juga memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan. Antara lain, pencegahan dan pemberantasam korupsi, penerapan good corporate governance dan reformasi briokrasi, pembangunan infrastruktur serta pengelolaan fiskal.

"Pekerjaan rumah lainnya yang perlu diselesaikan pemerintahan baru adalah percepatan pengurangan kemiskinan, pencegahan konflik serta demokrasi dan pemilu yang berkualitas," ucap SBY.

(Fik/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya