Cara Kementerian Perhubungan Cegah Keterlambatan KRL

Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurangi penundaan kereta listrik di Jabodetabek akibat mudik Lebaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mei 2014, 18:08 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 18:08 WIB
Stasiun Yelahanka
(Foto: Panoramio.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penundaan kereta listrik (KRL) yang beroperasi di Jabodetabek akibat mudik Lebaran setiap tahunnya.

Penundaan KRL itu karena kereta api (KA) jarak jauh banyak yang datang ke Jakarta di pagi hari. Direktur Jendral Lalu Lintas Perkeretaapian, Hanggoro Budi Wirjyawan menuturkan, pihaknya pun menyiapkan langkah agar penundaan KRL berkurang dengan mengubah beberapa keberangkatan KA jarak jauh yang menuju Jakarta.

"Kami akan merestrukturisasi jadwal keberangkatan KA terutama KA jarak jauh yang masuk ke Jakarta," kata Hanggoro, di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (12/5/2014)

Nantinya seluruh KA penumpang jarak jauh yang menuju jakarta akan dialokasikan sampai di Jakarta sebelum pukul 05.00 WIB. Adapun dikarenakan setelah jam itu, KRL mulai dioperasikan.

"Tentu tidak bisa 100%, tapi ini diharapkan tingkat gangguan KRL akibat itu bisa berkurang, khususnya untuk pagi hari, itu kan jam-jamnya orang berangkat kerja," tegas Hanggoro.

Ketentuan pengubahan jadwal ini sudah termasuk dalam kebijakan Kementerian Perhubungan melalui Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2014 yang akan mulai diberlakukan pada 1 Juni 2014.

Dalam GAPEKA 2014 mencatat jumlah pengoperasian KRL bertambah dari  2013 sebesar 699 KA menjadi 1.113 KA pada 2014. Sedangkan untuk jumlah KA Penumpang juga bertambah dari tahun lalu 451 KA sekarang menjadi 495 KA. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya