Liputan6.com, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyatakan visi misi kedua calon presiden dan wakil presiden belum ada yang kongkret bisa menyelesaikan masalah ekonomi di negara ini.
"Dua-duanya belum ada yang kongret terhadap persoalannya. Bagaimana program itu menyelesaikan persoalan," kata Eny, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, seperti yang dikutip Rabu (28/5/2014).
Eny menyebutkan, seperti visi misi di bidang infrastruktur belum ada kejelasan yang terkait dengan pengurangan biaya logistik.
"Jadi seperti program infrastrutur, sejauh mana bisa berdampak pada efisiensi biaya logisitik kita itu belum jelas," tutur dia.
Selain itu, program infrastruktur yang para calon presiden dan calon wakilnya ajukan juga belum sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah yang menjadi sasaran visi-misi.
"Kalau dibangun jalan tol lintas laut, bagaimana memperlancar konektifitas. Pantura, problem kita bukan di Indonesia barat tapi timur karena lebih mahal, kalau Pantura jangan jalan raya tapi kereta, mestinya double track antara Jawa," paparnya.
Ia mengungkapkan saat ini yang sangat membutuhkan transportasi laut adalah wilayah Indonesia Timur. Pasalnya, sarana transpotasi yang tidak efisien di wilayah tersebut membuat harga bahan pokok lebih mahal ketimbang wilayah lain.
"Karena logistik mahal karena pengruh pemilihan moda tidak efisien, kalau mengandalkan darat Indonesia tidak efisien, pertama BBM," tutupnya. (Pew/Nrm)