Liputan6.com, Jakarta - Rencana liburan sejumlah penumpang Tigerair Mandala terancam batal akibat keputusan manajemen PT Mandara Airlines memberhentikan operasional mulai 1 Juli 2014. Pasalnya, tak sedikit penumpang yang terlanjur membeli tiket pesawat jauh-jauh hari supaya memperoleh harga super murah.
Dari pantauan Liputan6.com, banyak penumpang menggunakan pesawat Tigerair Mandala dengan rute penerbangan Jakarta-Singapura (Pergi Pulang/PP) maupun Jakarta-Singapura (one way). Sementara tujuan penerbangan lain, contohnya Jakarta-Kuala Lumpur, Jakarta-Pekanbaru dan sebagainya.
Sebut saja Khoe Fu Tjen (44), salah seorang penumpang Tigerair Mandala mengaku sudah membeli tiket melalui agen perjalanan online sejak beberapa bulan lalu.
"Saya mau liburan ke Jakarta-Kuala Lumpur (PP) untuk empat orang. Untuk yang keberangkatan kode TR aman, tapi pulangnya dengan kode RI tidak ada," ujar Ibu Rumah Tangga itu saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Sementara Lani (51), seorang karyawati mengatakan tiket jurusan Singapura-Jakarta yang dipesannya sejak tiga bulan lalu memiliki kode RI yang berarti tidak tersedia. Â
"Kami sudah booking semua, termasuk hotel. Tapi ternyata tidak ada pesawat kode RI. Padahal jadwal keberangkatan sudah dekat 30 Juni 2014," jelasnya.
Parahnya lagi yang dialami Tjauwkhiun (40). Memesan tiket sudah sejak 20 Februari ini, rencana liburannya langsung berantakan karena pemberhentian operasional Tigerair Mandala. Sebab, dia sudah membeli tiket untuk rombongan 16 orang.
"Sudah pesan tiket PP Jakarta-Singapura dan rencananya berangkat 23-30 Juli 2014. Kami juga telah memesan seluruhnya termasuk hotel, akomodasi selama liburan. Jadi berantakan semuanya," terangnya.
Namun sampai saat ini, nasib ketiga dari puluhan penumpang Tigerair Mandala tersebut masih terkatung-katung. Tak ada kejelasan dari manajemen Mandala Airlines untuk mempertanggung jawabkan semuanya kepada penumpang.
Mereka hanya diberikan formulir pengembalian uang (refund) maupun pengalihan penerbangan dari dua petugas keamanan yang ditugaskan melayani proses tersebut. Dari formulir itu, pihak Tigerair Mandala mempunyai data untuk menghubungi penumpang. Â
"Kalau bisa refund, mau sepenuhnya. Tapi bagaimana yang sebentar lagi mau berangkat seperti saya. Jadi saya ingin pengalihan penerbangan dengan maskapai lain. Itupun kalau ada dengan jadwal penerbangan yang sama," tambah Lani.
Adit pun dibuat bingung dengan proses pelayanan pihak maskapai yang seolah-olah lepas dari tanggung jawab. "Plang nama kantor perwakilan tutup, ketika datang ke sini malah cuma dilayani sekuriti, mana manajemennya. Masa saya berangkat naik pesawat, pulangnya renang?," cetus dia.
Kabar dari salah satu penumpang bahwa pihak Tigerair Mandala bakal mendatangi kantor pusat untuk mengambil formulir sore ini. "Katanya sih begitu, dan mereka mau menghubungi kita. Karena yang bermasalah itu Mandalanya (kode RI), dan penumpang pulang pergi naik pesawat kode TR (TigerAir) dan RI," ucap Tjauwkhiun.   (Fik/Ndw)Â
  Â
Mandala Stop Operasi, Liburan ke Singapura Terancam Batal
Tak sedikit penumpang yang terlanjur membeli tiket pesawat jauh-jauh hari supaya memperoleh harga super murah.
diperbarui 19 Jun 2014, 19:53 WIBDiterbitkan 19 Jun 2014, 19:53 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
DPR Apresiasi Langkah Bersih-Bersih Mentan Amran di Sektor Pertanian
Relawan Prabowo-Gibran Pendukung RIDO Optimistis Pilkada Jakarta Dua Putaran
44 Keluarga yang Biasa Tidur di Kolong Tol Pindah ke Rusun Rawa Buaya, Gratis 6 Bulan
3 Cara Bijak Menasihati Orang agar Bertaubat, Jangan sampai Mempermalukan
VIDEO: Sinergi KAI Wisata dan LRT Jabodebek Ciptakan Peluang Bisnis
Warga Pertanyakan Pengelolaan Parkir Alun-Alun Wilayah Barat Kota Depok
Ganti Oli Mesin Gak Boleh Asal, Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini
Pilbup Mimika 2024, Paslon Max-Peggi Sebut Suaranya Terus Menanjak
Saham ADRO Anjlok di Akhir November 2024, Ada Apa?
Polres Banjarbaru Imbau Warga Tak Terpancing Hoaks Usai Pemungutan Suara Pilkada 2024
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Tak Ingin Usai di Sini', Diadaptasi dari Film Korea Selatan
UMP 2025 Naik 6,5%, Masih Kurang Buat Pekerja Bisa Hidup Layak