Wamendag Sebut RI Bakal Rugi Jika Hengkang Dari WTO

Indonesia memiliki keuntungan selama bergabung dengan WTO, salah satunya memasarkan produk lokal ke pasar luar negeri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Jun 2014, 13:39 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2014, 13:39 WIB
Pemerintah Sulit Rumuskan Aturan Perdagangan Elektronik
Wamendag Bayu Krisnamurthi mengusulkan aturan e-commerce juga diatur lewat Peraturan Presiden untuk melindungi pelaku e-commerce.

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan bakal calon presiden (capres) Joko Widodo dalam Debat Capres soal peran Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) langsung ditanggapi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Khrisnamurti.

Dia mendukung celoteh Jokowi yang menyebut bahwa Indonesia memiliki keuntungan selama bergabung dengan WTO, salah satunya memasarkan produk lokal ke pasar luar negeri.

"WTO adalah sebuah meja perundingan. Yang paling penting apa yang mau dirundingkan di WTO. Tapi kalau keluar dari WTO, kita rugi karena kita tidak bisa ada di meja perundingan itu," tegas Bayu usai menghadiri Seminar Bank Dunia Indonesia : Avoiding The Trap di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Menurut Bayu, WTO selama ini menjembatani perbedaan pendapat yang kerap terjadi antar negara-negara anggota terkait di bidang perdagangan. Tak jarang sengketa pun terjadi.

Dia menilai, perbedaan pendapat sangat wajar karena tujuannya untuk melindungi pasar dalam negeri, produk lokal, pelaku usaha domestik.

"Sekarang masalahnya bukan kuat atau tidak kuat. Ini bagian dari diplomasi, karena yang penting tujuan tercapai. WTO itu sebuah meja perundingan yang menyediakan fasilitas bagi kita untuk berunding dengan negara. Pasti ada dan itu  wajar saja," ungkap Bayu.

Terkait perundingan WTO yang kerap membuat Indonesia merugi, Bayu tak ingin berkomentar banyak. "Nggak kok, tunjukkan saja di mana dirugikannya," paparnya. (Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya