Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia A.V. Ulykaev di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan Kelompok 20 Ekonomi Terbesar Dunia (G20) di Sydney, Australia.
Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas beberapa hal terkait pedagangan kedua negara dan peluang pasar khususnya untuk produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Rusia, prospek perdagangan gandum dan tepung terigu Rusia ke Indonesia, serta rencana maskapai Indonesia untuk membeli atau menyewa Sukhoi Superjet 100 dari Rusia.
Lutfi menjelaskan, CPO sebagai salah satu produk unggulan Indonesia menjadi topik utama yang diperbincangkan dalam diskusi bilateral itu, dengan harapan dapat menjadikan Rusia sebagai basis penetrasi pasar Eropa maupun domestik Rusia sendiri.
"Kami menjual produk turunan CPO yang harganya sampai tujuh kali lebih murah biaya produksinya dibandingkan dengan produk pesaing di Eropa," ujar Lutfi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (21/7/2014).
Guna merancang kerja sama yang lebih konkret dan rinci, Lutfi bersepakat dan Menteri Ekonomi Rusia untuk kembali bertemu di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) di Myanmar, Agustus 2014.
"Kita bisa bertemu lagi di Myanmar untuk membahas isu ini secara lebih rinci. Kami berencana membawa kalangan usaha masing-masing agar pembahasannya lebih konkret dan lengkap," kata Lutfi.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia A.V. Ulykaev membahas rencana maskapai Indonesia membeli atau menyewa Sukhoi Superjet 100 Rusia. Penjajakan ini diperlukan guna mengantisipasi kebutuhan Indonesia yang meningkat membuka rute-rute baru.
A.V. Ulykaev juga menjelaskan perkembangan terakhir menyangkut upaya Rusia memasok kebutuhan Indonesia bagi bahan baku gandum dan tepung terigu. Pihak Indonesia diyakini memiliki perusahaan multinasional di bidang produk hilir, khususnya mi siap saji, yang berkepentingan meningkatkan investasi dan mendapatkan diversifikasi pasokan bahan baku. (Dny/Ahm)
Pemerintah Ingin Rusia Jadi Basis Penetrasi CPO RI ke Eropa
Indonesia menjual produk turunan crude palm oil yang harganya sampai tujuh kali lebih murah biaya produksinya dari pesaing di Eropa.
Diperbarui 21 Jul 2014, 11:17 WIBDiterbitkan 21 Jul 2014, 11:17 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan, Sekjen Gerindra: Beliau Presiden Ketika Paus ke Indonesia
Sertifikat Halal di Era Modern: Bukan Lagi Sekadar Keyakinan Tapi Kebutuhan
Perjalanan Karier Fattah Syach yang Makin Bersinar Lewat Peran Utama di Asmara Gen Z
Hasil BRI Liga 1 Dewa United vs Malut United: Jadi Korban Comeback, Banten Warriors Kehabisan Bensin Kejar Persib
Ilusi Optik Ini Bikin Gagal Fokus, Di Mana Harimaunya?
Kementerian ESDM Siap Fasilitasi Calon Pengganti LG Selain Huayou
5 Inspirasi Warna Rambut untuk Kulit Sawo Matang, Cocok dan Menarik
IHSG Hari Ini 25 April 2025 Ditutup Melompat 0,99%, Saham UNVR hingga PGEO Menghijau
7 Potret Model Kebaya Simple Modern untuk Pesta Pernikahan, Kombinasi Ini Bikin Nyaman dan Tampil Percaya Diri
Lebih dari 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus
Hyundai Pamer Sistem Hybrid Generasi Baru, Efisiensi Meningkat 45 Persen
Pengamanan Ketat Jelang Pemakaman Paus Fransiskus, Ada Penembak Jitu hingga Jet Tempur