Punya Potensi, Industri Kelautan dan Perikanan Sepi Investor

Wakil Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menuturkan, perbankan enggan memberikan kredit untuk sektor kelautan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Agu 2014, 20:15 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 20:15 WIB
Harga Ikan
(Fotografer: M Taufan SP Bustan/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan, meski potensi dari usaha kelautan dan perikanan memiliki potensi yang besar namun sepi peminat.

Wakil Ketua (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto mengatakan, sepinya peminat dikarenakan minimnya kepercayaan perbankan terhadap jenis usaha di bidang tersebut.

"Ada masalah kredit macet, ada masalah pengajuan kredit tapi ternyata pemilik kapal di luar negeri dan sebagainya. Jadi orang perbankan takut kasih kredit. Karena perbankan nggak percaya, pelaku usaha juga takut untuk masuk," kata dia, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Hal tersebut terbukti, dari puluhan ribu yang menjadi anggota Kadin, hanya beberapa persen saja yang menekuni usaha di bidang itu.

"Kami secara nasional anggotanya 60 ribu. Yang bergerak di kelautan dan perikanan dan industri turunannya nggak sampai 5 persen," lanjutnya.

Maka dari itu, dia meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar industri perbankan memberikan kemudahan pinjaman modal bagi pengusaha yang ingin terjun di sektor kelautan dan perikanan.

Tak hanya itu, dia juga meminta untuk pengusaha yang telah menerima pinjaman menjaga kepercayaan dari bank.

"Saya bicara ke OJK agar industri  bisa diberi kepercayaan untuk menerima kredit dari perbankan. Satu orang Rp 200 juta dan keringanan bunga kredit. Kami juga mendorong nelayannya supaya menjaga kepercayaan itu," tutupnya. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya