Liputan6.com, Tanjung Pandan- Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Aldian Tahloputra memperkirakan pemerintahan baru mungkin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal 2015.
"Pergerakan harga BBM di skenario kami pikir naik pada kuartal pertama 2015," ujar Aldian saat media gathering PT Mandiri Sekuritas, Jumat (22/8/2014).
Menurut Aldian, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih memilih mengendalikan kuota BBM bersubsidi pada 2014. Kuota BBM bersubsidi dijaga sekitar 46 juta kiloliter (kl).
"Hemat 2 juta kiloliter (kl). Kalau tidak ada apa-apa bisa jebol 1,3 juta kl. Saya pikir mereka coba dulu benar-benar mengendalikan bbm," kata Aldian.
Aldian mengatakan, pemerintahan baru menaikkan harga BBM di awal 2015 mengingat alasan politik.
"Kalau harga BBM naik lebih besar pada awal 2015 daripada dinaikkan dua kali misal di Oktober dan awal tahun. Jadi kesannya tidak populer. Jadi mungkin mereka akan coba di kuartal pertama 2015," ujar Aldian.
Aldian menuturkan, hal itu dapat terjadi apabila revisi rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) dapat dilakukan secepatnya.
"Revisi biasa Maret,lalu Juni dilakukan itu kelamaan. Setelah Oktober dilantik sebaiknya langsung revisi sehingga Januari-Februari bisa jalan," tutur Aldian.
Alokasi energi dalam RAPBN 2015 sebesar Rp 363,5 triliun. Anggaran subsidi energi yang terdiri dari subsidi BBM dan listrik itu lebih rendah dibandingkan dengan APBN-P 2014 yang mencapai Rp 453,3 triliun. (Ahm/Ndw)
Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6. com. Selamat mencoba!