Premium Langka, Pengendara Motor Beralih Pakai Pertamax

Salah satu SPBU di Bogor belum menerima kiriman premium bersubsidi pada hari ini.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 27 Agu 2014, 21:45 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 21:45 WIB
Ilustrasi Pertamina (3)
Ilustrasi Pertamina

Liputan6.com, Bogor - Antrean pembelian bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis premium bersubsidi di sejumlah stasiun bahan bakar umum (SPBU) terus terjadi di Kota Bogor. Kondisi itu berakibat banyak bagi pengendara sepeda motor yang beralih ke BBM non subsidi jenis pertamax, Rabu (27/8/2014).

Berdasarkan pantauan, SPBU yang masih terlihat antrean panjang hingga kehabisan stok premium adalah SPBU nomor 34.16108, Jalan Pajajaran, Bogor Timur, Kota Bogor. Sehingga pengelola SPBU memasang papan nama bertuliskan 'Kuota premium bersubsidi hari ini habis tersedia pertamax'.

Ahmad Azhari, Pengawas SPBU 34.16108 Jalan Pajajaran mengatakan, BBM bersubsidi habis sejak Selasa (26/8/2014) malam. "Kami sudah pesan ke Pertamina, tapi sampai siang ini belum juga dikirim," kata Ahmad.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, kuota per hari di SPBU nya untuk premium bersubsidi sebanyak 32 kilo liter. Namun, sejak adanya pembatasan dari Pertamina, pihaknya hanya mendapatkan 16 kilo liter.

"Kami sih pesannya 32 kilo liter, tapi sekarang ini jarang dikirim sekaligus. Biasanya 16 kilo liter dulu, sisanya baru menyusul," paparnya.

Sementara sejumlah pengendara motor mengaku terpaksa mengisi Pertamax karena premium bersubsidi sudah habis. Kalaupun stoknya masih ada, tapi antreannya panjang. Umumnya, para pengendara motor membeli premium Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.

"Terpaksa mengisi pertamax di sini, walaupun lebih mahal, karena seperti di SPBU Lorena di Tajur, premiumnya masih ada, tapi ngantrenya panjang," kata Raffik, 29, salah satu pengendara motor asal Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor.

Untuk membeli pertamax, Herman mengeluarkan uang Rp15 ribu dan hanya mendapatkan 1 liter lebih. Padahal kalau membeli premium, dia bisa mendapatkan 2 liter lebih.

Mulai 18 Agustus 2014, PT Pertamina (Persero) telah melakukan pemangkasan jatah harian BBM subsidi di setiap SPBU dari 5 persen hingga 15 persen sebagai dampak pengurangan kuota BBM subsidi 2014.

Pertamina mendorong agar orang-orang mampu membeli BBM non subsidi seperti Pertamax, agar tak terjadi antrean kendaraan.
Namun, sejak Selasa malam, Pertamina melakukan normalisasi pasokan atas instruksi pemerintah.(Bima Firmansyah/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya