Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengalami peningkatan dalam hal daya saing global atau Global Competitiveness Index (GCI)periode 2014-2015 dari semula posisi 38 menjadi 34, atau naik 4 peringkat.
Menanggapi hal tersebut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan peningkatan ini merupakan hal yang positif, terlebih Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Kalau tahun lalu kita ada di posisi 50, kemudian ke posisi 38, sekarang menjadi 34," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Kamis (4/9/2014).
Dia menjelaskan, bahwa ada beberapa hal yang membuat Indonesia semakin memiliki daya saing yang kuat, salah satunya yaitu investasi asing yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Ada pertanyaan mengenai investasi khususnya invest langsung atau FDI (Foreign Direct Investment) atau PMA (Penanaman Modal Asing) yang kenyataanya baik PMA, maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) itu kan meningkat 15 persen sampai 16 persen pada semester I di atas Rp 200 triliun, sementara target sekitar Rp 400 triliun (sampai akhir tahun). Jadi kemungkinan besar bisa terealisasi," jelasnya.
Khusus untuk PMA ini, lanjut Armida, empat survei dunia menyatakan bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing. Pertama, survei dari World Economic Forum itu sendiri yang menempatkan Indonesia pada rangking 34 sehingga secara daya saing mengalami peningkatan.
Kedua, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) juga menempatkan Indonesia dijajaran atas negara tujuan investasi. Ketiga, survei dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang melakukan survei terhadap 500 perusahaan Jepang yang beropersi secara global menempatkan Indonesia sebagai negara paling menarik bagi investasi Jepang.
"Tadinya kita peringkat berapa sampai ke nomor 1, India kalah, China juga kalah," kata dia.
Dan keempat hasil survei Inggris juga menempatkan Indonesia pada rangking nomor 3 untuk tujuan investasi. Empat survei ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki modal yang besar untuk mampu bersaing pada tingkat global.
"Ini adalah modal yang sangat besar, dan ini sebelum presiden yang baru loh. Jadi sebenernya pemerintah Pak SBY akan mewariskan modal yang sangat besar, artinya itulah modal yang sangat besar untuk bagaimana bisa menarik lebih banyak investasi," tandasnya.
Sebelumnya, World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat posisi daya saing Indonesia meningkat dari posisi 38 menjadi 34, yaitu jumlah populasi 248 juta, growth domestik product (GDP) US$ 870,3 miliar, GDP per kapita US$ 3.509,82, GDP dibanding total dunia 1,49 persen. (Dny/Ndw)
Daya Saing RI Meningkat Karena Investasi Asing Terus Tumbuh
Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing.
Diperbarui 04 Sep 2014, 10:01 WIBDiterbitkan 04 Sep 2014, 10:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung Terkait Lowongan PPSU 2025, Akui Pelamar Membludak
Panduan Lengkap CPNS 2025: Ini Jadwal, Syarat dan Cara Mudah Buat Akun SSCASN BKN
Menteri Keuangan Bessent Sebut China dan AS Berpeluang Raih Kesepakatan Perdagangan
Samsung Kembangkan Smartphone Lipat Tiga dengan Kamera Canggih, Kapan Meluncur?
84 Persen Terumbu Karang Global Memutih, Tingkat Terburuk Sepanjang Sejarah
Rahasia Listrik Masjidil Haram yang Tak Pernah Padam
Inspirasi 6 Model Rambut Bob Asimetris Trendy 2025, Cocok Untuk Semua Jenis Wajah
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bantah Tunggak Bayar Pajak Mobil Lexus Miliknya
7 Fakta Terkait Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi, Motif Terungkap
5 Inspirasi Warna Cat Kamar Rumah Terbaru 2025 yang Estetik dan Cantik
Harga Emas Hari Ini 24 April 2025 di Antam Kembali Anjlok, Tengok Rinciannya
Jarang Dibahas, Ternyata Ini Dampak LDR Bagi Kesehatan Mentalmu