Harga Energi Murah Bikin Generasi Mendatang Dibebani Utang

Harga energi yang murah sekarang dapat membuat generasi mendatang dibebani utang cukup besar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Okt 2014, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2014, 12:30 WIB
BBM Bersubsidi Langka, Warga Antre di SPBU
SPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Harga energi yang murah sekarang dapat membuat generasi mendatang dibebani utang cukup besar mengingat harganya yang belum sesuai harga keekonomian.

"Harus ada harga. Apakah kita tidak merasa berdosa saat ini mengkonsumsi energi yang murah," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji, di dalam peluncuran skenario energi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Nur mengungkapkan, utang yang dilakukan saat ini untuk menikmati energi yang murah tidak langsung dibayar oleh generasi saat ini juga. Utang tersebut dibebankan oleh generasi berikutnya. "Tapi berutang, yang nanggung anak cucu kita," ungkapnya.

Menurut Nur, harga energi murah tersebut menjadi salah satu dari tujuh persoalan energi di Indonesia saat ini. Ia menambahkan, persoalan lain adalah penciptaan teknologi di dalam negeri, saat ini Indonesia masih bergantung oleh impor. Hal tersebut harus dikurangi dengan mengembangkan industri dalam negeri.

"Penggunaan teknologi, kita negara kepulauan tidak punya industri engine, seluruh engine di impor, kapal perang engine dari impor. Saya bergurau bagaimana mengejar musuh tapi mesinnya dimatikan dengan remote control dari Eropa sana," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya