Psikolog Ingatkan Kondisi Mental Harus Stabil Sebelum Pakai Paylater

Psikolog ungkap di balik kemudahan paylater, ada mental yang stabil penggunanya.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 07 Apr 2025, 07:18 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2025, 06:00 WIB
Habis Pinjol, Muncul Paylater si Penjerat Utang Baru
Psikolog ingatkan seseorang harus sehat mental sebelum gunakan paylater (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kemudahan berbelanja lewat fitur paylater, ada satu hal penting yang sering terlewat: kondisi psikologis pengguna. Bukan cuma soal mampu bayar atau tidak, tapi juga apakah keputusan menggunakan paylater diambil dalam kondisi mental yang stabil dan penuh kesadaran.

Psikolog klinis Disya Arinda mengungkapkan saat seseorang sedang stres atau emosinya tidak stabil, ada kecenderungan untuk mengambil keputusan secara impulsif demi solusi jangka pendek.

"Keputusan yang diambil dalam kepanikan bisa berdampak negatif secara finansial maupun psikologis. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih sadar sepenuhnya atau mindful ketika menggunakan layanan pembiayaan, supaya tidak menambah tekanan di kemudian hari,” jelas Disya.

Jika memang berniat memakai paylater tanpa bikin tekanan psikologis, ini tips dari Disya dan Kredivo:

1. Penting untuk punya rasionalisasi dan motivasi yang baik 

Sebelum menggunakan dengan paylater, Disya mengingatkan bagi individu untuk bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar diperlukan? Mampukah saya melunasi cicilannya? Apakah Paylater akan membantu mengelola cash flow atau justru membuat semakin boros?” 

"Proses ini penting supaya setiap penggunaan paylater didasari atas rasionalitas yang baik dan disertai kesadaran akan manfaat serta risiko yang mungkin timbul," kata Disya dalam keterangan tertulis. 

2. Mental Stabil 

Saat stres, seseorang cenderung fokus pada solusi jangka pendek. Oleh karena itu, hindari menggunakan paylater saat kondisi psikologis tidak stabil, karena dapat mengaburkan penilaian risiko dan mendorong penggunaan yang impulsif dan berlebihan.

Apabila pada akhirnya kesulitan membayar tagihan, hal ini justru bisa menambah stres atau bahkan berisiko mengalami depresi di kemudian hari.

Sehat Mental Bila Manfaatkan Paylater

Bila memilih menggunakan paylater, Disya mengungkapkan tips agar sehat mental sehingga tidak membebani hidup:

1. Kelola limit paylater dengan bijak dan terkontrol

Penggunaan paylater secara bijak dan terkontrol setiap bulan dapat membantu menjaga cash flow dan meningkatkan skor kredit.

Jika digunakan berlebihan dalam satu waktu, hal ini bisa memberi ilusi kemudahan dalam berbelanja tanpa pertimbangan matang, yang berisiko memicu gagal bayar jika tidak didukung kondisi finansial yang stabil.

 

2. Bayar Tagihan

Pengguna Paylater punya kewajiban untuk membayar tagihan setelah memakainya. Meskipun Paylater memungkinan pengguna mendapatkan barang atau layanan sebelum membayar, namun kewajiban membayar tetap berlaku sesuai skema yang dipilih.

Jika sengaja melakukan gagal bayar (galbay), pengguna justru dirugikan karena skor kredit di SLIK OJK bisa menurun dan tidak dapat mengambil kredit jenis apapun di kemudian hari.

Jika Tidak Digunakan Bijak, Timbulkan Dampak Psikologis

Layanan pembiayaan paylater dapat memberikan solusi finansial yang membantu pengguna dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Namun, juga berpotensi menimbulkan dampak negatif apabila tidak digunakan secara bijak dan tanpa mempertimbangkan aspek psikologis.

“Dengan mempertimbangkan faktor psikologis, pengguna dapat menilai sejauh mana mereka benar-benar membutuhkan layanan ini, sehingga dapat mencegah beban finansial serta dampak psikologis. Pemahaman ini yang juga terus kami dorong di masyarakat,” kata SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari. 

infografis journal
Infografis Journal Pahami Sejumlah Risiko Penggunaan Paylater. (LIputan6.com/Tri Yasni).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya