Wapres: RI Baru Mampu Penuhi Kebutuhan Energi di Hari Berikutnya

Saat ini Indonesia sangat sibuk menghadapi berbagai masalah untuk menjalankan proyek energi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Okt 2014, 13:20 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2014, 13:20 WIB
Perusahaan Energi di AS & Eropa Jadi Sasaran Malware
Ilustrasi (cbc.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Boediono menyatakan, pemenuhan energi nasional masih bersifat jangka pendek. Pola ini pun harus diubah karena membahayakan pasokan energi di Indonesia.

Menurut dia, saat ini Indonesia sangat sibuk menghadapi berbagai masalah untuk menjalankan proyek energi. Kembali, proyek tersebut hanya bisa memenuhi kebutuhan energi jangka pendek.

"Kita sangat sibuk mengatasi berbagai masalah, untuk menggulirkan proyek energi, dengan hambatan yang telah disebutkan ada banyak, memakan waktu luar biasa. Tapi itu kita hanya memenuhi kebutuhan kita untuk sehari berikutnya, belum memenuhi jangka panjang," kata Wapres pada peluncuran Skenario Bandung Sketsa Energi 2030 di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Dengan keberadaan Skenario Bandung, Sketsa Energi Indonesia 2030 dapat memaksa untuk memikirkan pemenuhan energi jangka panjang.

"Itu memaksa melihat ke depan sangat penting bagi kita semua untuk melakukan, kadang kita sedikit mengalokasikan energi kita ke depan lebih jauh," tutur dia.

Dalam rangka membantu mengatasi tantangan berat dan ketidakpastian yang dihadapi sektor energi nasional ini, sejumlah tokoh dan pemikir yang sudah teruji kapasitasnya menyatukan pikiran dan merumuskan berbagai skenario yang mungkin bagi masa depan sektor energi nasional 2030.

Pemikiran tersebut dituangkan dalam sebuah buku "Skenario Bandung: Sketsa Energi Indonesia 2030", buku tersebut berisi empat skenario yang paling mungkin bagi sektor energi Indonesia pada 2030.

Karya ini dihasilkan 28 anak bangsa dengan latar belakang bermacam-macam, diantaranya pemerintah, industri, organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga tentunya berbagai sub-sektor energi.

Empat skenario termaksud mambahas permasalahan-permasalahan yang berisi dengan isu perubahan iklim, instabilitas kawasan, potensi gangguan ketersediaan energi global, perebutan kendali pemerintah pusat-daerah, kerangka peraturan yang tak efektif, serta berbagai tantangan lain.

Kesemuanya merupakan hal yang relevan pada kondisi masa kini dan berpotensi menjadi sekamin berkaitan pada masa nanti.

Skenario Bandung bertujuan untuk membantu dalam membentuk masa depan energi dan memancing wacana ke arah solusi. (Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya