Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bakal gelap gulita dalam dua tahun ke depan. Hal itu terjadi jika pemerintah gagal membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun mendatang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan kebutuhan dana untuk menyediakan tambahan pasokan listrik tersebut mencapai US$ 30 miliar atau setara Rp
363,7 triliun (kurs: Rp 12.125/US$).
"Dalam waktu lima tahun ke depan, kita itu butuh 35 ribu MW. Itu artinya kita butuh US$ 30 miliar," kata Pria yang akrab disapa JK di JCC, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Melihat besarnya biaya pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut, JK memastikan pemerintah tidak akan tergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), melainkan akan mendorong sektor swasta untuk berpartisipasi.
Advertisement
Bahkan JK mengaku sudah bertemu dengan sejumlah lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan Asia Development Bank. "Kita bisa dapatkan dana dari sana. Selain itu kita dorong swasta untuk masuk ke situ kalau memang ekonomisnya tinggi," tegas JK.
Pada kesempatan yang sama, JK mempromosikan peluang investasi kelistrikan di hadapan para pengusaha baik dari dalam negeri sampai luar negeri. Pemerintah berjanji akan mempermudah proses pembebasan lahan yang sering menghambat pembangunan pembangkit. JK memastikan hal ini tidak akan terjadi dalam masa kepemimpinannya bersama Presiden Joko Widodo. (Yas/Ndw)