Gubernur BI Sebut Reformasi Subsidi Bakal Positif untuk RI

Gubernur BI, Agus Martowardojo menuturkan, reformasi subsidi bila dilaksanakan diharapkan terus berkesinambungan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Nov 2014, 16:50 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 16:50 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Bandung - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan koordinasinya dengan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (‎TPID) dan pemerintah untuk mengendalikan angka inflasi.

Apalagi pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga menjadi fokus BI. "Kami dari Bank Indonesia siaga penuh untuk bisa merespons dan melakukan kerja sama dengan pemerintah untuk menghadapi itu (kenaikan harga BBM)," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Kantor Bank Indonesia, Bandung, Selasa (11/11/2014).

Agus menambahkan, dirinya mengapresiasi apa yang direncanakan pemerintah terkait penaikan harga BBM bersubsidi, terlebih bila akan dilakukan dalam sekali waktu.

Selain itu, ia menegaskan, dampak harga BBM bersubsidi naik juga tidak berlangsung lama. Dampak harga BBM bersubsidi naik diperkirakan tiga bulan pasca kenaikan harga baik itu Rp 1.000 per liter-Rp 3.000 per liter.

‎"Reformasi subsidi kalau bisa dilaksanakan sangat baik, tapi kita harapkan reformasi yang berkesinambungan. Tidak perlu setiap tahun mendiskusikan ini (kenaikan BBM)," tegasnya. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya