Bidik 50 Besar Dunia, Tim Reformasi Tata Ulang Bisnis Pertamina

Kementerian BUMN mendukung penuh pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan tugas menata ulang kelembagaan termasuk Pertamina.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Nov 2014, 10:01 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 10:01 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina (2)
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penuh pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan tugas menata ulang kelembagaan termasuk PT Pertamina (Persero). Upaya ini dilakukan karena melihat potensi BUMN raksasa migas tersebut untuk naik kelas ke posisi 50 besar dunia versi Fortune Global 500.

Menteri BUMN, Rini Soewandi menyatakan, penataan ulang kelembagaan yang akan dijalankan Tim Reformasi Tata Kelola Migas berlaku pada perusahaan-perusaahan pelat merah di bidang migas, seperti Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan lainnya.

"Pengelolaan bisnis Pertamina harus transparan, berstandar internasional sehingga manajemen Pertamina dapat bergerak secara transparan dan profesional," tegas dia di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, seperti ditulis Senin (17/11/2014).

Rini berpendapat, Pertamina mempunyai potensi besar untuk bertengger di urutan 50 sebagai perusahaan besar di dunia. Saat ini, BUMN itu menduduki peringkat ke-123 dalam Fortune Global 500 pada 2014.

"Jadi Pertamina bisa jauh lebih baik dari itu (123) karena Indonesia punya sumber energi migas besar," ujarnya.

Dia berharap, temuan maupun usulan atau rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas dapat menjadi awal atau pintu masuk revitalisasi dan restrukturisasi migas di Indonesia.

"Supaya mampu membentuk manajemen (kelembagaan atau perusahaan) yang profesional, berstandar internasional sehingga misalnya Pertamina dan PGN dapat berkompetisi di pentas dunia dan menjadi kebanggaan kita semuan," tukas Rini. (Fik/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya