Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo sedang mengkaji usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk mengurangi dividen atau bahkan menghapus dividen bagi perusahaan BUMN.
Dampak pengurangan dividen tersebut dikatakan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro, dapat membantu RNI untuk melakukan revitalisasi pabrik gula yang mesinnya sudah sangat tua.
"Mesin-mesin pabrik gula RNI sekarang sudah udzur, karena dibangun dua tahun setelah perang Diponegoro," ujarnya setelah ditemui usai acara Temu Bisnis Calon Mitra Waroeng Rajawali di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Menurutnya, mesin-mesin pengolahan gula yang beroperasi sejak 1832 tersebut akan sulit menghasilkan untung. Tak hanya itu, dengan mesin tua, pabrik gula akan sulit membantu pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan di Tanah Air.
Pengurangan dividen BUMN sangat berguna mengingat perbaikan mesin-mesin gula membutuhkan biaya yang tak sedikit.
"Saya tidak tahu pastinya, yang jelas bisa sampai triliunan rupiah karena ada 52 pabrik gula BUMN. Untuk revitalisasi pabrik gula di Subang saja, kami membutuhkan Rp 400 miliar," tandasnya. (Sis/Ndw)