Liputan6.com, jayapura - Kamar Dagang Industri (Kadin) Papua mengklaim lebih dari lima kabupaten bisa menjadi sentra panganan lokal, diantaranya Merauke telah tersedia sekitar 35 ribu hektar untuk dapat ditanami tanaman pangan, tanaman hortikultura dataran rendah, misalnya padi dan jagung, Nabire, Jayapura dan Keerom bisa ditanami padi, kemudian sejumlah kabupaten di Pegunungan Tengah Papua bisa ditanami umbi-umbian.
Wakil Ketua Bidang Pertanian Kadin Papua, Iriansyah menuturkan, saat ini untuk menanami tanaman sagu di Papua hampir sulit. Sagu juga mulai hilang dibeberapa kabupaten penghasil sagu, akibat percepatan pembangunan.
“Dari sisi produksi pangan, tanaman padi paling cepat panen. Padi hanya membutuhkan 3 bulan untuk panen, sementara umbi-umbian dibutuhkan waktu 9 bulan. Sedangkan sagu membutuhkan waktu panen hingga 8 tahun,” ujarnya, Selasa (6/1/2015).
Hal ini juga yang menyebabkan hampir sebagian masyarakat Papua telah mengkonsumsi beras dibandingkan dengan panganan lokal lainnya. Apalagi program pemerintah untuk raskin tembus hingga pedalaman Papua.
“Program raskin ini pada dasarnya kurang cocok di Papua, sebab Papua belum dapat swasembada beras. Apalagi jika dalam pengiriman raskin dari Pulau Jawa atau daerah lain, sering terkendala dengan cuaca buruk,” jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah membuka lahan baru untuk sentra pertanian untuk penguatan pangan lokal. “Walaupun beras tetap dibutuhkan oleh masyarakat Papua, namun pangan lokal tak bisa dihilangkan sebagai makanan pengganti beras,” ungkapnya.
Sebelumnya akhir 2014 lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencanangkan program Papua sebagai lumbung pangan nasional dengan cara melalui pengembangan industri berbasis komoditas di wilayah itu. Sejumlah komoditi yang diharapkan dapat menunjang lumbung pangan nasional itu adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, sagu, ubi, sayur mayur dan buah-buahan. (Katharina Janur/Gdn)
Lebih dari Lima Daerah di Papua Jadi Sentra Pangan Lokal
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencanangkan program Papua sebagai lumbung pangan nasional.
diperbarui 06 Jan 2015, 20:21 WIBDiterbitkan 06 Jan 2015, 20:21 WIB
Dua orang buruh tani penggarap menanam benih padi milik warga di Bubulak, Bogor, Jabar. Buruh tani yang mengelola sawah milik warga tersebut diupah dengan 20% padi dari hasil saat panen nanti.(Antara)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
8 9 10
Berita Terbaru
Pemerintah Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan, Produksi Nasional Cukup?
Kuil Ini Ketahuan Simpan 85 Jenazah untuk Latihan Meditasi, Klaim Donasi Keluarga
Overhype hingga Regulasi Jadi Penyebab Runtuhnya Proyek Kripto Buatan Artis Tanah Air
Organisasi Bulutangkis Indonesia Adalah PBSI: Sejarah, Tugas, dan Prestasi
Incinerator Adalah: Teknologi Canggih Pengolah Limbah Padat
Arsjad Rasjid: Prabowo Minta Kadin Harus Satu dan Solid
Banjir Parah di Malaysia: Tiga Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Lainnya Mengungsi
Cara Mengobati Sakit Gigi Berlubang: Panduan Lengkap dan Efektif
Momen Hangat Pratama Arhan Sambangi Rumah Raffi Ahmad, Keberadaan Azizah Salsha Dicari-Cari
Polda Jateng Ekshumasi Jasad Siswa SMK yang Ditembak Mati Polisi di Semarang
Toyota Aygo X Facelift Mulai Uji Jalan, Simak Bocoran Ubahannya
Imperialisme Kuno Adalah Sistem Penguasaan Wilayah di Era Pra-Industri