Lewat PTSP, Jokowi Ingin Pembangkit Listrik di RI Bertambah

Tidak hanya pembangkit listrik, sektor yang diharapkan dapat lebih ditingkatkan investasinya yaitu dalam hal industri manufaktur.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jan 2015, 15:27 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 15:27 WIB
Pelayanan Terpadu Satu Pintu BKPM

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo pada hari ini telah resmi mengoperasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Mulai beroperasinya PTSP tersebut diharapkan oleh Jokowi sektor investasi di pembangkit listrik‎ lebih dapat digenjot. "Sekarang hampir semua provinsi dan kabupaten kota kekurangan listrik, sehingga itulah yang di prioritaskan‎," kata Jokowi di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Dengan sistem perizinan yang lebih mudah dan lebih efektif tersebut diperkirakan Jokowi akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Tidak hanya pembangkit listrik, sektor yang diharapkan dapat lebih ditingkatkan investasinya yaitu dalam hal industri manufaktur.

"Karena ke depan kami ingin bahan mentah dikelola di Indonesia sehingga keluar dari sini berbentuk barang jadi atau setengah jadi," tegasnya.

Selain akan meningkatkan daya saing Indonesia, peningkatan nilai tambah bahan baku asli Indonesia tersebut juga akan membantu mengurangi defisit current account negara.

Sementara hal ketiga, yang menjadi fokus peninglkatan investasi dengan adanya PTSP tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan industri maritim. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya