DPR Tuding Mafia Beras Ada di Manajemen Bulog

Pemerintah saat ini masih terus menyelidiki penyebab naiknya harga beras yang terjadi akhir-akhir ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Feb 2015, 11:14 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 11:14 WIB
Harga Beras Kian Melonjak
Pekerja saat mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini masih terus menyelidiki penyebab naiknya harga beras yang terjadi akhir-akhir ini. Menganggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman menuding adanya mafia dalam peredaran beras di tubuh Perum Bulog yang mengendalikanharga di pasar.

‎"Ada mafia yang membuat berapa ribu ton masuk ke pasar di Jakarta," kata Azam kepada wartawan, Kamis (26/2/2015).

Untuk itu, Azam mengaku mendukung penuh pernyataan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel untuk akan menindak tegas siapapun yang terbukti mengendalikan harga tersebut.

Azam mengaku mafia beras yang dikatakannya tersebut diperkirakannya berasal dari beberapa orang yang menjadi bagian manajemen Perum Bulog.

"Mafia ada di tubuh Bulog, logikanya begitu. Bulog tidak ada barang keluar tapi nyatanya ada barang yang keluar, pasti ada sesuatu‎," tegasnya.

Azam meminta kepada Direksi Perum Bulog untuk melakukan audit internal perusahaan sambil meninjau ulang pendistribusian beras ke beberapa daerah operasi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memerintahkan kepada Direktur Utama Perum Bulog untuk melakukan audit pola distribusi beras yang dilakukan olehnya. Hal itu dilakukan dalam rangka mengidentifikasi sebab kenaikan harga beras. (Yas/Ndw)‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya