Liputan6.com, Jakarta - Harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir. Kenaikan tersebut antara Rp 2.000 per kilogram (kg) hingga Rp 2.200 per kg untuk semua jenis beras.
Senior Manajer Perdagangan Pasar Induk Beras Cipinang, Suminta mengatakan, kenaikan ini disebabkan oleh pasokan beras yang mengalami penurunan. Hal ini memang biasanya terjadi setiap awal tahun karena belum memasuki masa panen raya.
"Ini memang siklus tahunan, dari November-Februari biasanya pasokannya kurang dan harganya naik karena tidak ada panen," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (1/3/2015).
Namun pada tahun-tahun sebelumnya, kekurangan pasokan ini ditutupi oleh operasi pasar yang dilakukan oleh Perum Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang. "Tahun lalu pasokan di Januari-Februari itu memang kurang. Cuma kekurangnya disuplai operasi pasar Bulog, misalnya kebutuhan kan 3.000 ton, sedangkan pasokannya cuma 2.000 ton, nah dari Bulog 1.000 ton, jadi tetap kan 3.000 ton," jelasnya.
kondisi tersebut berbeda dengan tahun ini, khususnya pada Februari. Menurutnya, Bulog tidak melakukan operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang, melainkan langsung menggelar operasi pasar di pasar-pasar tradisional pada masing-masing daerah.
"Sekarang belum ada (operasi pasar), karena operasi pasarnya langsung ke pasar wilayah. Awal Januari kemarin sudah dilaksanakan operasi pasar di Cipinang, tapi pada 22 Januari dihentikan. Makanya Januari masih aman, kenaikan terjadi Februari," tandasnya.
Untuk diketahui, pada Rabu (25/2/2015), kemarin, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasi pasar di Gudang Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam peresmian tersebut, Jokowi melepas puluhan truk yang mengangkut beras untuk melakukan operasi pasar di wilayah Jabodetabek.
"Operasi pasar ini sekitar 160 ribu ton, kita sebar ke Jabodetabek, kalau seluruh Indonesia 300 ribu ton," kata Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel.
Operasi pasar tersebut dilakukan sebagai langkah penanggulangan kenaikan harga beras yang terjadi. Dalam operasi pasar tersebut, pemerintah menggolongkan beras dalam dua kategori. Untuk penyaluran raskin akan dibanderol seharga Rp 1.600 per kg dan beras untuk operasi pasar disebar dengan harga Rp 7.400 per kg.
Penyaluran beras ini dilakukan dengan menggunakan 98 truk yang terdiri dari 20 truk pengangkut beras untuk operasi pasar dan sisanya untuk penyaluran raskin ke berbagai wilayah di Jabodetabek. Operasi pasar akan dilakukan di 58 titik pemukiman warga dan di 12 pasar tradisional. (Dny/Gdn)
Harga Beras Naik Karena Bulog Tak Gelar Operasi Pasar di Cipinang
Perum Bulog langsung menggelar operasi pasar di pasar-pasar tradisional pada masing-masing daerah.
diperbarui 01 Mar 2015, 09:47 WIBDiterbitkan 01 Mar 2015, 09:47 WIB
Pekerja saat mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah Orang yang Minta Ruqyah Tidak Masuk Surga Tanpa Hisab? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Nasib Miris Siswi SMA di NTT, Disetubuhi Berulangkali dengan Ancaman Foto Panas
26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Daftar Namanya
Oposisi Mars 16 Januari Jadi Waktu Terbaik Melihat Mars Lebih Dekat
Bandung Masuk Daftar Kota Termacet di Dunia, Warga Harus Bagaimana?
EKSKLUSIF Liputan6 SCTV: Patrick Kluivert Tidak Ingin Buang Waktu demi Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia dan Bahagiakan Suporter
Detik-Detik Satu Keluarga di NTT Disambar Petir di Pondok Kebun, Ayah Tewas 2 Anaknya Luka-Luka
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Tidak Tanggal 13, 14 dan 15, Sahkah? Buya Yahya Menjawab
Misteri Tewasnya Purnawirawan TNI dengan KTA BIN di Perairan Marunda
Boaz Solossa Sambut Baik Kedatangan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Heboh Koin Jagat Aplikasi Berburu Harta Karun, Dampak Buruknya?
Ibu di Lampung Timur Tega Habisi Nyawa Bayinya, Diduga Gunakan Golok