Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang Indonesia tidak menyadari kekeliruannya dalam menggunakan uang yang akhirnya justru berbalik merugikan diri sendiri. Lantas bagaimana cara Anda mengetahui bahwa keuangan Anda sudah sehat?
Perencana keuangan One Shildt M. Andoko menjelaskan, pertama Anda harus mengecek aset pribadi.
"Lihat dulu aset yang dimiliki, produktif atau konsumtif. Kita kan cenderung konsumtif. Dilihat dari seluruh aset itu, lebih banyak harta atau utang. Utang juga dilihat lagi, utang produktif seperti cicilan KPR misalnya, atau utang konsumtif, " terangnya saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (7/3/2015).
Advertisement
Andoko menjelaskan, dari pendapatan setiap bulan, sebagian besar harus bisa menjadi aset produktif. Itu merupakan salah satu indikator bahwa keuangan Anda sehat.
"Jadi harus tahu pengeluaran, baik pribadi, keluarga, anak, internet, makan hingga transportasi. Jadi sebaiknya, kwitansi pembelian atau struk belanja jangan ada yang dibuang, disimpan sebagai catatan pengeluaran," katanya.
Berikutnya, cara menilai keuangan Anda sehat atau tidak adalah dengan memperhatikan cash flow (aliran dana). Jika cash flow Anda defisit, berarti keuangan Anda tidak sehat.
Andoko menjelaskan, jika banyak utang, dilihat lagi produktif atau konsumtif. Sayangnya, banyak orang Indonesia terjebak dengan kartu kredit.
"Sebenarnya jangan menyalahkan kartu kredit. Karna itu benda mati, yang salah adalah penggunanya. Yang tidak boleh terjadi, pakai kartu kredit, tapi dibayar minimum, " katanya.
Untuk melancarkan pengaturan keuangan pribadi, Andoko menyarankan setiap orang untuk melakukan dokumentasi pengeluaran setiap bulan. Pastikan Anda menganalisa setiap pengeluaran guna melakukan pemangkasan untuk pengeluaran yang dirasa tidak penting.
Semua itu berguna menjaga efisiensi penggunaan uang di bulan-bulan ke depannya. (Sis/Nrm)