Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) hingga saat ini masih menolak keberadaan pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat.
Penolakan tersebut dikarenakan lokasi pembangunan pelabuhan bersinggungan dengan pipa-pipa gas jalur distribusi blok migas yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Media Manager PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan negara akan merugi puluhan triliun per tahun dari pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
"Berkurangnya pendapatan APBN karena kehilangan produksi PHE ONWJ sebesar 40 ribu bph minyak dan 200 mmscfd gas, setara dengan Rp 60 miliar per hari atau Rp 21 triliun per tahun," kata Adiatma di Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Dijelaskannya jika blok tersebut terganggu maka pasokan gas ke PLTG Muara Karang dan PLTG Tanjung Priok juga akan terganggu.
Tidak hanya itu pembangunan pelabuhan juga akan berdampak kepada pasokan listrik di Jawa Barat termasuk DKI Jakarta mengingat 60 persen gas dari blok tersebut dialirkan ke PLTG-PLTG di Jakarta dan 40 persen dialirkan ke industri, salah satunya industri pupuk.
"Pasokan gas untuk industri seperti Pupuk Kujang dan Krakatau Steel dan 27 industri lokal akan terhenti," tegas dia.
Seperti diketahui, sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengaku belum pernah diajak duduk bersama Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan untuk membahas solusi pembangunan pelabuhan tersebut.
Dia berharap dengan duduk bersama pemerintah dapat menemukan solusi, di mana blok ONWJ tetap berjalan sementara pembangunan infrastruktur juga berlanjut. (Yas/Nrm)
Pelabuhan Cilamaya Dibangun, Pertamina Klaim Rugi Rp 21 Triliun
Lokasi pembangunan pelabuhan bersinggungan dengan pipa-pipa gas jalur distribusi blok migas.
diperbarui 10 Mar 2015, 19:00 WIBDiterbitkan 10 Mar 2015, 19:00 WIB
Pertamina telah menyampaikan dua konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah apabila tetap bersikeras membangun pelabuhan.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gempa Hari Ini Terjadi di Beberapa Daerah, Berikut Catatan BMKG
Raffi Ahmad Akui Mobil RI 36 yang Dikawal Patwal Miliknya, Lagi Jemput Buat Rapat
VIDEO: Pengedar Sabu 1,3 Kg Ditangkap di Bus antar Provinsi, Ancaman Hukuman Mati!
Soal Hasto Tersangka, Panda Nababan Ingat Alex Litaay Sekjen PDIP yang Diculik
Tukang Becak yang Miskin Lebih Hebat dari Orang Kaya, Gus Baha Ungkap Fakta Ini
VIDEO: Polres Bandung Ungkap Kasus Pemalakan Wisatawan 5 Pelaku Ditangkap, 3 Masih Buron
Mengintip Spesifikasi Redmi Note 14, Punya Fitur Kamera AI yang Canggih
Presiden KSPSI Minta Serikat Pekerja Tak Lelah Perjuangkan Hak Buruh
Bawa Tengkorak Bayi Buaya, Pria Kanada Ditangkap di Bandara India
VIDEO: Kakek di Bekasi Jadi Korban Begal Brutal, Motor Raib dan Luka Parah
Ini Alasan Bambang Pacul Tak Hadir HUT ke-52 PDIP
Mahasiswa UIN Jogja Penggugat Presidential Threshold Blak-blakan soal Perjuangan hingga Uang Jajan