Jaga Ketat Laut, Menteri Susi Yakin Bisa Tarik Minat Investor

Ketegasan pemerintah dalam penertiban pelanggaran pada sektor kalautan tak hanya pada penegakan hukum.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Apr 2015, 17:43 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2015, 17:43 WIB
Gaya Menteri Susi Pudjiastuti Raker dengan Senator
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri Rapat Kerja dengan para senator Komite II DPD RI, Jakarta, Rabu (5/11/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti optimistis penerapan Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing dapat meningkatkan minat investor di sektor kelautan Indonesia.

Menurut Susi,  jika pemerintah tak tegas dalam menyikapi pencurian ikan dan pelanggaran pada sektor maritim tidak ada investor yang minat berinvestasi di Indonesia. Karena itu, susi yakin penerapan IUU Fishing dapat menarik investor.

"Kalau tanpa combating illegal fishing nggak mungkin investor mau masuk. Karena banyak maling mana ada orang mau masuk," kata Susi,  saat bertemu dengan Perdana Menteri Norwegia, di Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Susi mengungkapkan, ketegasan pemerintah dalam penertiban pelanggaran pada sektor kalautan tak hanya pada penegakan hukum, tetapi juga pengawasan yang semakin ketat.

"Ya kita tidak hanya penegakkan hukum tapi nanti lebih kepada enforcement di lapangan," ungkapnya.

Indonesia memiliki daya tarik investor dengan pertumbuhan ekonomi yang baik untuk investasi, dan kebijakan  kemudahan investasi yang diberikan pemerintah.

"Indonesia destination untuk investasi terutama dengan pertumbuhan apalagi pemerintah ini ingin membuat perubahan-perubahan memudahkan investor," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya