Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan 50 persen kuota elpiji subsidi dengan ukuran 3 kilogram (kg) ternyata digunakan oleh masyarakat mampu, yang seharusnya mengkonsumsi elpiji non subsidi.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, kuota elpiji bersubisidi 3 kg pada tahun ini mencapai 5,7 juta Metrik ton (Mt). Menurut perhitungan Pertamina, jumlah yang diserap oleh kalangan tak mampu yang memang menjadi target Elpiji 3 kg hanya sebesar 2,85 juta Mt. "5,7 juta metrik ton kalau dihitung digunakan masyarakat yang berhak hanya 50 persen," kata Ahmad, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Ahmad menjelaskan, separuh kuota Elpiji bersubsidi diserap oleh masyarakat mampu karena pebedaan harga yang jauh antara Elpiji bersubsidi dengan non subsidi.
Saat ini, harga elpiji non subsidi 12 kg Rp 11 ribu per kg atau sekitar Rp 120 ribu per tabung, sementara harga elpiji bersubsidi 3 kg hanya Rp 4.750 per kg atau sekitar Rp 15 ribu per tabung. "Elpiji 3 kg harganya sekarang Rp 4.750 per kg, seperempat harga 12 kg," jelasnya.
Meski jelas penyaluran elpiji bersubsidi tersebut tak tepat sasaran. Ahmad mengaku, Pertamina tak bisa melarang masyarakat mampu untuk tidak mengkonsumsi elpiji 3 kg. Pasalnya, tidak ada aturan dari pemerintah yang menegaskan untuk melarang hal tersebut.
"Akibat migrasi cukup besar konsumen 12 kg pakai 3 Kg, tidak ada larangan resmi, walau kami menghimbau dengan tulis 3 kg untuk masyarakat tidak mampu," pungkasnya.
Sebelumnya, untuk mengatasi permasalahan penyaluran yang tidak tepat sasaran tersebut, pemerintah tengah mengkaji penerapan subsidi tertutup untuk gas Elpiji 3 kg. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengharapkan, penghapusan subsidi secara langsung untuk elpiji 3 kg dapat efektif mulai 2016.
"‎Akhir tahun diharapkan pola distribusi tertutup bisa kami terapkan dan memang itu memerlukan pilot project‎," kata Sudirman.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Kementerian Pembangunan‎ Manusia dan Kebudayaan untuk mekanisme penerapan subsidi tertutup tersebut.
Hal itu dikarenakan mekanismenya akan sama dengan penerapan Kartu Indonesia Sehat yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Dengan begitu, masyarakat tidak mampu nanti akan memiliki tambahan ‎kartu khusus untuk membeli elpiji 3 kg.
Jika dimungkinkan, Sudirman mengatakan, kartu khusus untuk pembelian Elpiji 3 kg tersebut dapat diperluas fungsinya seperti untuk pembayaran listrik. "Bisa tidak suatu ketika seluruh penerima subsidi itu dikumpulkan dalam bentuk kartu itu. Sehingga dalam kartu itu ada gas, listrik bahkan, itu sedang dalam kajian‎," kata dia. (Pew/Gdn)
50% Elpiji Subsidi Digunakan Orang Kaya
"Elpiji 3 kg harganya sekarang Rp 4.750 per kg, seperempat harga 12 kg," jelas Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang.
diperbarui 15 Apr 2015, 18:32 WIBDiterbitkan 15 Apr 2015, 18:32 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tarif Normal Tol Terpeka Kembali Berlaku, Berikut Daftar Tarif Terbaru
Pria di Lampung Nekat Curi Uang Rp30 Juta dari Tante untuk Sewa 9 PSK
Ciri Kanker Paru: Deteksi Dini dan Penanganan yang Tepat
Pengangguran Bertambah, Mantan Bos OJK Sebut Indonesia Tak Bisa Dongkrak Rasio Pajak
Antisipasi Bencana, Kantor SAR Jakarta Gelar Latihan Gabungan Mulai Basarnas hingga Pengelola Gedung
Saat Mudik Nataru 2024/2025, 6,54 Juta Orang Diprediksi Gunakan Bus
Rilis 206 Lagu Sejak 2020 hingga 2024, Ini Perjalanan Musik Alex Kuple Bassist Nugie dan Alv Band yang Punya Jam Terbang Tinggi
Kejati Jakarta Geledah Kantor Dinas Kebudayaan, Ratusan Stempel Palsu Disita
3 Pesilat Indonesia Beri Pelatihan Pencak Silat Sumatera di Suriname
Resmi Beroperasi Komersial, SPAM Regional Jatiluhur I Suplai 1,9 Juta Air Minum
Cara Menghitung Usia Kehamilan: Panduan Lengkap untuk Calon Ibu
Kemudahan Akses Pinjol dan Paylater Bikin Generasi Muda Boros