Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dihadiri oleh ratusan delegasi dari puluhan negara tersebut seharusnya tidak hanya menjadi acara seremonial saja. Namun diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional.
Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, dengan menjadi penyelenggaraan KAA tersebut seharusnya Indonesia dapat mengambil pelajaran dari beberapa negara lain di Asia yang mampu membangkitkan ekonominya sehingga menjadi negara maju.
"Sebut saja misalnya Korea yang berhasil melakukan transformasi menjadi negara maju berpendapatan tinggi dengan mengandalkan pembangunan industri manufaktur berteknologi tinggi, China yang berhasil menjadi raksasa ekonomi dunia dan mereduksi tingkat kemiskinan secara fantastis melalui industrialisasi dan mendorong investasi secara besar-besaran," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Kemudian, Faisal mengatakan, Indonesia semestinya dapat berperan lebih besar dan lebih jelas dalam mendorong kemajuan ekonomi negara-negara Asia dan Afrika.
Lebih lanjut, dia mengatakan peran yang bisa dilakukan ialah mendorong kerja sama perdagangan yang lebih berkeadilan (fair trade), yang merupakan langkah penting untuk memperbaiki perekonomian bagi negara-negara berkembang dan terbelakang di kawasan.
"Praktik-praktik perdagangan yang tidak adil masih banyak dan sering dilakukan oleh negara-negara maju yang banyak merugikan negara-negara berkembang.
Sebagai contoh, pada saat negara-negara berkembang didesak untuk mengurangi hambatan perdagangan baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif, WTO malah membiarkan negara-negara maju menjalan kebijakan proteksionis hingga saat ini," jelas dia.
Tak sekadar itu, dengan KAA sudah saatnya Indonesia mengintensifkan kerjasama ekonomi tidak hanya dengan negara-negara Asia, tetapi khususnya dengan negara-negara Afrika. Selama ini pemanfaatan forum negara-negara Asia–Afrika oleh Indonesia untuk kerjasama perdagangan dan investasi dengan Afrika masih sangat minimal.
"Ironisnya, saat ini justru China yang banyak memanfaatkan potensi ekonomi negara-negara di kawasan tersebut. Dari US$ 245 miliar nilai ekspor negara-negara Asia ke Afrika pada 2014, 43 persennya berasal dari China, disusul India dan Korea masing-masing sebesar 14 persen dan 6 persen. Sementara pangsa pasar Indonesia hanya satu persen dengan nilai US$ 2,4 miliar," ujar dia.
Dia bilang, seharusnya KAA juga jadi momen untuk mendorong ekspor low cost green car (LCGC) sebagai produk andalan. "LCGC yang menjadi produk manufaktur andalan baru Indonesia, semestinya sangat cocok dengan kebutuhan negara- negara berpenghasilan menengah-rendah yang sangat banyak terdapat di Afrika," tandas dia. (Amd/Gdn)
Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik Indonesia Usai KAA
Dari US$ 245 miliar nilai ekspor negara-negara Asia ke Afrika pada 2014, 43 persennya berasal dari China.
Diperbarui 24 Apr 2015, 13:22 WIBDiterbitkan 24 Apr 2015, 13:22 WIB
Presiden Jokowi bersama sejumlah kepala negara mengikuti 'Historical Walk' dalam rangkaian Peringatan ke-60 tahun KAA, di Jalan Asia Afrika, Bandung (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
2 Pelaku Usaha di Bali Ditetapkan sebagai Tersangka Nobar Ilegal, Berikut Daftarnya
5 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Masa: Termasuk Lionel Messi ke PSG dan Kylian Mbappe Menuju Real Madrid
H+1 Lebaran, 46.994 Tiket Kereta Api Terjual di Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Kuburan Massal Korban Tsunami Ulee Lheue Ramai Peziarah di Momen Lebaran
7 Pelaku Pelanggaran Nonton Bareng di Kalimantan Barat jadi Tersangka, Ini Daftarnya
Sosok Nashwa Zahira yang Memilih Menunda Karier Musik demi Kuliah Kedokteran
Rahasia Kulit Kencang Bebas Kerutan ala Maudy Ayunda, Ternyata Ini yang Digunakannya
Super Stylish! Potret OOTD Bunga Citra Lestari Saat Berlibur Ke Korea
Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Surya Sahetapy Titip Salam Cinta untuk Mendiang Gisca
Hari Kedua Lebaran Selasa 1 April 2025: Gempa 5 Kali Getarkan Wilayah Indonesia
Strategi Carlo Ancelotti Amankan Tempat Real Madrid di Final Copa del Rey: Fleksibel dan Pragmatis
Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri: Niat, Keutamaan, dan Tata Caranya