Liputan6.com, New York - Satu bulan setelah memperluas program kuliah gratisnya, Starbucks akan melipatgandakan jumlah pegawai yang bisa memanfaatkan program perusahaan tersebut.
Jika sebelumnya terdapat 2.200 pegawai Starbucks yang mendaftar ke Arizona State University, kini ada 1.800 karyawan Starbucks yang ternyata telah mendaftar ke universitas serupa.
Melansir laman CNN Money, Rabu (13/5/2015), Starbucks mulai menawarkan kuliah bebas biaya ke program online Arizona State University tahun lalu, tapi ini hanya program belajar dua tahun.
Advertisement
Bulan lalu, perusahaan mengumumkan para pegawainya dapat mengajukan ganti rugi biaya kuliah selama empat tahun penuh.
"1.800 pegawai yang mendaftar bulan lalu dapat mengetahui apakah dirinya diterima atau tidak dalam beberapa pekan ke depan. Mereka dapat mulai masuk kelas awal musim semi ini," terang Juru Bicara Starbucks Laurel Harper.
Dia menerangkan, kemungkinan lebih banyak pegawai akan mendaftar pada program Starbucks tersebut. Tak ada batas waktu bagi para pegawai Starbucks untuk memanfaatkan program kuliah gratis tesrebut dan bahkan bisa mendaftar di hari kerja pertamanya.
Dari 7.000 pegawai yang direkrut Starbucks bulan lalu, sekitar setengahnya mengatakan, alasan utama mendaftar adalah untuk mengikuti program kuliah gratis tersebut.
Seluruh karyawan Starbucks layak memperoleh tunjangan pendidikan selama mereka bekerja lebih dari 20 jam per minggu dan belum pernah meraih gelar sarjana. Starbucks mengungkapkan, 70 persen dari pegawainya tidak memiliki gelar tersebut.
Sejauh ini, Starbucks telah mempekerjakan 141 ribu warga Amerika Serikat. Para pegawai dapat mengambil kelas apapun sesuai jurusan yang diinginkannya dan tak dikenakan kewajiban untuk tetap bekerja di Starbucks setelah lulus kuliah.(Sis/Nrm)