Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi setelah sempat diumumkan berlaku mulai 15 Mei 2015. Kebijakan ini pun menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengaku aneh dengan keputusan tersebut karena hal ini justru mempertaruhkan kredibilitas pemerintah.
"Sekali lagi tentu masyarakat tidak mengharapkan BBM naik. Tetapi accident kemarin, Pertamina sudah mengeluarkan terus dicabut itu kredibilitas pemerintah," kata dia di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Seyogyanya, untuk kenaikan harga BBM, Pertamina dan pemerintah harus melakukan koordinasi yang matang. Jadi, tidak ada kesimpangsiuran di masyarakat dan bisa menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah memastikan pembatalan kenaikan harga BBM non subsidi tersebut bukan karena adanya intervensi.
‎Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menjelaskan, pembatalan kenaikan tersebut demi menjaga keseimbangan antara kebutuhan premium dengan BBM non Subsidi. "‎Pemerintah tidak melakukan intervensi, tetapi untuk menjaga keseimbangan," jelas dia.
Diharapkan, dengan keputusan yang telah diambil Pertamina mengenai harga BBM tidak akan berdampak kepada daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Hingga saat ini, Kementerian ESDM masih terus melakukan koordinasi dengan Pertamina mengenai pola penetapan harga BBM yang kembali akan disesuaikan dengan harga minyak dunia, meski belum dapat dipastikan kapan waktunya.
"‎Pola ini dalam waktu dekat akan diumumkan, sehingga berikutnya Pertamina dapat mengumumkan penyesuaian harga dengan pola yang sudah di-adjust," ungkap Dadan.
Pihaknya menegaskan, semua penetapan harga (BBM nonsubsidi) ditentukan Pertamina, bukan dari pemerintah."Pemerintah tidak ikut campur, ini hanya untuk pola-nya, kapan diumumkan, bagaimana mengumumkannya dan lain-lain. Tidak ikut dalam proses penetapan harganya," tutup dia. (Amd/Nrm)
BBM Non Subsidi Batal Naik Pertaruhkan Kredibilitas Pemerintah
Pertamina dan pemerintah harus melakukan koordinasi yang matang soal rencana kenaikan harga BBM non subsidi.
Diperbarui 16 Mei 2015, 18:13 WIBDiterbitkan 16 Mei 2015, 18:13 WIB
Foto Pilihan
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan, Sekjen Gerindra: Beliau Presiden Ketika Paus ke Indonesia
Sertifikat Halal di Era Modern: Bukan Lagi Sekadar Keyakinan Tapi Kebutuhan
Perjalanan Karier Fattah Syach yang Makin Bersinar Lewat Peran Utama di Asmara Gen Z
Hasil BRI Liga 1 Dewa United vs Malut United: Jadi Korban Comeback, Banten Warriors Kehabisan Bensin Kejar Persib
Ilusi Optik Ini Bikin Gagal Fokus, Di Mana Harimaunya?
Kementerian ESDM Siap Fasilitasi Calon Pengganti LG Selain Huayou
5 Inspirasi Warna Rambut untuk Kulit Sawo Matang, Cocok dan Menarik
IHSG Hari Ini 25 April 2025 Ditutup Melompat 0,99%, Saham UNVR hingga PGEO Menghijau
7 Potret Model Kebaya Simple Modern untuk Pesta Pernikahan, Kombinasi Ini Bikin Nyaman dan Tampil Percaya Diri
Lebih dari 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus
Hyundai Pamer Sistem Hybrid Generasi Baru, Efisiensi Meningkat 45 Persen
Pengamanan Ketat Jelang Pemakaman Paus Fransiskus, Ada Penembak Jitu hingga Jet Tempur