KEK Mandalika Dibangun Bisa Kurangi Pengiriman TKI dari NTB

Selama ini NTB menjadi penyuplai TKI terbesar ke luar negeri setelah Jawa Timur.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mei 2015, 14:12 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 14:12 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani
Kepala BKPM Franky Sibarani (Fotografer: Ilyas Istianur P/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memiliki peran strategis untuk menciptakan lapangan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab, kawasan ekonomi khusus ini berpotensi menyerap 58.700 tenaga kerja ketika sudah selesai dibangun.

“Jumlah tersebut akan bertambah 2-3 kali lipat saat masa konstruksi. Ini dapat mengurangi arus tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, di mana NTB merupakan penyuplai TKI ke luar negeri terbesar setelah Jawa Timur,” kata Franky di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

BKPM, kata Franky, dapat ikut memetakan langkah-langkah guna mendorong percepatan realisasi investasi di KEK Mandalika.

Pihaknya siap membantu mempromosikan KEK Mandalika di luar negeri, seperti Milan World Expo maupun event promosi di luar negeri lain.

Dia mengaku akan mengusulkan kepada Menteri Pariwisata serta Menteri Agraria dan Tata Ruang agar investor asing dimungkinkan memiliki properti dengan jangka waktu 15x2 tahun, dan hak guna usaha (HGU) selama 80 tahun khusus untuk KEK Pariwisata.

“Bayangkan jika mereka bisa cepat DP 30-50 persen, dananya bisa dibuat membangun infrastruktur,” tambah Franky.  

Sejauh ini, dia menilai, KEK Mandalika sudah siap. Karena master plan sudah jadi, dan masalah pembebasan tanah sudah hampir selesai, dimana dari total area 1.170 ha, hanya 135 ha yang belum dibebaskan.

Sementara itu, dalam master plan KEK Mandalika disebutkan akan dibangun antara lain 10.000 kamar hotel, 1.600 kamar villa/ kawasan residensial, 100 ha lapangan golf, 40 ha ecopark dan 4,7 ha convention center. (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya