Liputan6.com, Jakarta - Saat melaksanakan peninjauan mendadak di Proyek Pelabuhan Kalibaru, Jakarta Utara, Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat ada pemukiman kumuh tak jauh dari lokasi pembangunan pelabuhan yang mendapat sebutan New Priok tersebut. Jusuf Kalla pun menginstruksikan pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar bisa membenahi pemukiman kumuh di daerah tersebut.
"Kalau kami lihat, ada ketidakseimbangan dan ada pemukiman penduduk sangat kumuh. Salah satu yang paling kumuh di DKI Jakarta ini. Saya sudah bicara dengan Gubernur DKI, pokoknya itu harus ditata dengan baik," kata Jusuf Kalla, Senin (1/6/2015).
Ia menyampaikan pada Ahok agar jangan ada warga yang kena gusur. Ia menyarankan penataan di pemukiman kumuh, bisa dimulai dengan menyediakan rumah susun bagi warga.
"Karena rumah susun hanya butuh tanah sepertiga yang lainnya harus hijau, tempat permainan anak, olahraga dan macam-macam. Tidak perlu relokasi, penataannya saja. Karena mereka itu juga kerja di sini kalau tempatnya jauh gimana," tutur dia.
Meski demikian, Jusuf Kalla paham bila ada beberapa warga yang perlu ditempatkan di wilayah lain. Namun, ia menjamin tidak akan dipindahkan ke tempat jauh.
"Pelabuhan kan butuh tenaga kerja. Butuh tenaga kerja lain, butuh perbaikan kapal, pengangkutan, supir, penjual warteg, restoran. Mereka lah yang di sini. Nelayan juga di sini. Jadi tinggal perbaikan lingkungan yang baik untuk masyarakat kita. Kalaupun ada relokasi itu paling jauh Kemayoran," tandas JK.
Jusuf Kalla juga mengapresiasi pembangunan Pelabuhan New Priok tersebut. "Baru kali ini pembangunan pelabuhan tahap pertama lebih cepat dari schedule. Mudah-mudahan Juli ini untuk pembangunan tahap pertama 800 meter sudah selesai semuanya. Baru nanti tahap kedua lagi 4 ribu meter," katanya.
Pelabuhan Kalibaru direncanakan dibangun di atas laut seluas 32 hektar dengan muatan 20 kali lipat lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok. Nantinya, Pelabuhan Kalibaru diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Pembangunan New Priok ini berusaha mengejar kecepatan keluar masuk barang pelabuhan di Singapura. Ia menargetkan bongkar muatan dilakukan selama 4 hari. "Kami mau ada kecepatan, karena kalau di Singapura itu 1 hari hingga 2 hari, di sini masih 7 hari. Nah sekarang turun," tutur JK.
Bila bongkar muatan dilakukan dengan cepat maka biaya yang dibebankan juga akan turun secara otomatis. Niscaya hal ini juga dapat memperlancar logistik nasional. (Silvanus Alvin/Gdn)
JK Instruksikan ke Ahok Buat Benahi Pemukiman Kumuh di New Priok
Wapres Jusuf Kalla memberikan instruksi pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar pembenahan yang dilakukan tanpa penggusuran.
diperbarui 01 Jun 2015, 15:00 WIBDiterbitkan 01 Jun 2015, 15:00 WIB
Pemandangan tiang pancang yang telah terpasang untuk pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (7/9/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Zelenskyy: Keanggotaan Ukraina di NATO Bisa Dicapai
Bos Binance: Aset Digital Bisa jadi Bagian Penting Sektor Keuangan Umum
Tips Memilih Lemari Pakaian yang Bagus: Panduan Lengkap untuk Kamar Tidur Anda
Apa Fungsi Termometer: Memahami Peran Penting Alat Ukur Suhu
Gaikindo Sebut Insentif Hybrid Bisa Abaikan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen
Jangan Anggap Sepele, 5 Gejala Kanker yang Bisa Disalahartikan dengan Flu
Ketua Badan Anggaran DPR Minta Pemerintah Mitigasi Dampak Kenaikan PPN 12 Persen
Kapan Ikon Natal Santa Klaus Mulai Berkostum Merah?
Potret Prewedding Anisa Bahar dan Edwin Bahari, Segera Menikah
Tips Presentasi Agar Tidak Gugup: Panduan Lengkap Mengatasi Kecemasan
Link Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
Pavel Durov Sebut Telegram Kini Mulai Untung