Liputan6.com, Athena - Ribuan warga Yunani berkumpul melontarkan protes pada parlemen di pusat kota Athena guna mendesak pemerintah agar segera mencapai kesepakatan dengan para kreditor. Kesepakatan itu juga akan membantu Yunani tetap berada di bawah kebijakan Uni Eropa.
Sebagian besar warga Yunani khawatir negaranya akan segera bangkrut jika pemerintah tidak segera melakukan sesuatu.
Melansir laman Bloomberg, Jumat (19/6/2015), aksi protes mencuat setelah pembicaraan antara pemerintah Yunani dan para kreditor Eropa di Luxembourg berakhir tanpa keputusan apapun setelah berlangsung selama empat jam. Para demonstran mendorong Yunani untuk tidak keluar dari zona euro.
Advertisement
"Kami di sini untuk mendukung Yunani tetap bersatu dengan Eropa. Efek dari utang ini akan sangat berbahaya dan sulit sekali menjelaskan hal semacam ini pada para pengangguran muda di luar sana," kata salah seorang demonstran, Spyros Kasimatis.
Krisis lantaran utang Yunani kini sudah di depan mata dengan satu kegagalan negosiasi saja dapat meningkatkan risiko kebangkrutan dan keluarnya Yunani dari zona euro. Pemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri Alexis Tsipras bersumpah untuk menolak dana talangan baru yang tidak meringankan penghematan anggaran negara yang membuat ekonomi kesulitan.
Sementara itu, para kreditor di Uni Eropa dan IMF meminta kebijakan yang lebih ketat guna memastikan pembayaran dapat terus berlanjut.
Batas pembayaran utang Yunani akan berakhir pada akhir bulan ini saat negara harus membayar utang senilai US$ 1,7 miliar pada IMF. Para pimpinan Uni Eropa, yang menggelar pertemuan dadakan guna membahas krisis Yunani pada awal pekan depan.
Para petinggi Uni Eropa tetap mengharapkan kesepakatan utang guna menjaga negara tersebut tetap di zona euro. Tapi beberapa hari ini, mereka mulai memperingkatkan para negosiator kini mulai kehabisan kesabaran. (Sis/Ndw)