Pertagas Percepat Pembangunan Pipa Gas Belawan

Pertagas optimistis percepatan pembangunan pipa transmisi open access sepanjang 138 km ini akan berjalan lancar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jun 2015, 13:41 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 13:41 WIB
Pertagas - Metering Pipa Arun-Belawan di PLTGU Belawan.
Pertagas - Metering Pipa Arun-Belawan di PLTGU Belawan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) melakukan percepatan pembangunan pipa gas ruas Belawan, dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan infrastruktur pendukung energi di Sumatera Utara.

Presiden Direktur Pertagas, Hendra Jaya mengungkapkan, percepatan pembangunan pipa gas ruas Belawan tersebut dibuktikan dengan sudah selesainya proyek pembangunan pipa gas open access baru, untuk ruas Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ( Bel-KIM-KEK).

Menurutnya, sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 27 Januari 2015 lalu, kemajuan pekerjaan proyek hingga pertengahan Juni ini telah mencapai 72 persen.

"Proyek penanaman pipa tersebut terus menunjukkan kemajuan," kata Hendra Jaya saat melakukan kunjungan ke proyek Bel-KIM-KEK di Medan, Rabu (24/6/2015).

Rencananya, ruas Belawan-KIM akan dibangun dengan diameter pipa 18 inchi dengan kapasitas 89 mmscfd. Sementara ruas KIM–KEK yang memiliki diameter 12 inchi berkapasitas 40 mmscfd.

Pertagas, menurut Hendra, optimistis percepatan pembangunan pipa transmisi open access sepanjang 138 km ini akan berjalan lancar.  “Kami targetkan selesai pada September 2015,” tambah Hendra.

Pembangunan ruas ini, masih menurut Hendra, merupakan langkah lanjutan menyusul mulai beroperasinya Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun dan Pipa Arun – Belawan.

Selain untuk memaksimalkan fasilitas regasifikasi Arun, pembangunan jalur pipa ini juga sekaligus memberikan keterjaminan pasokan gas bagi sektor industri di sekitar Sumatera Utara.

“Dengan tersedianya terminal regasifikasi maka sumber suplai gas menjadi banyak, tidak hanya bergantung pada pasokan gas yang ada di sekitar lokasi pipa gas saja,” pungkas Hendra. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya