Liputan6.com, Brussels - Dalam hitungan jam, pembayaran utang Yunani akan segera jatuh tempo tanpa adanya kesepakatan antara negara tersebut dengan para kreditor internasionalnya. Kondisi ini membuat ketidakpastian menghantam pasar keuangan global, membuka jalan terpecahnya Uni Eropa dan mengancam keluarnya Yunani dari zona euro.
Di tengah kondisi yang kian tak pasti atas utang Yunani, para pimpinan Eropa menegaskan, masih ada kemungkinan tercapainya kesepakatan pada detik-detik terakhir sebelum utang Yunani jatuh tempo pada 30 Juni 2015 waktu setempat. Namun pihak Uni Eropa tidak memberikan petunjuk bahwa itu dapat tercapai sebelum Athena kehabiskan uang tunai untuk membayar utangnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel, tokoh dominan di Eropa, telah dua kali menyampaikan pernyataannya tentang krisis Yunani.
Advertisement
"Jika euro gagal, Eropa gagal. Itu artinya kami memiliki prinsip-prinsip yang merefleksikan bahwa ada kepercayaan satu sama lain tapi juga kami harus selalu memutuskan berdasarkan kompromi," terang Markel seperti dilansir dari New York Times, Selasa (30/6/2015).
Pemerintah Yunani tercatat menutup bank dan pasar modal guna menjaga sistem finansial negara tetap stagnan setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan pihaknya tak akan meningkatkan bantuan dana darurat pada bank-bank Yunani.
Keputusan itu membuat pemerintah Yunani membatasi pengambilan uang di ATM menjadi hanya 60 euro saja. Senin pekan lalu, Kepala Cabang Eksekutif Uni Eropa Jean-Claude Juncker menawarkan Perdana Menteri Yunani Alex Tsipras proposal yang menawarkan kemungkinan konsesi atas permintaan pemangkasan pembayaran bonus untuk para pensium miskin.
Menanggapi tawaran itu, Tsipras mengatakan akan memenuhhi seluruh permintaan para kreditor dan meminta pertemuan dadakan dengan para menteri keuangan zona euro. Pemerintah Yunani mengatakan, telah menerima proposal Juncker tapi tidak mengatakan bagaimana pemerintah akan meresponnya.
Akhir pekan lalu, Tsipras akhirnya mengumumkan rencana penyelenggaraan referendum mendadak pada 5 Juli mengenai dana talangan negara. Melalui referendum tersebut, rakyat Yunani berhak mengeluarkan pendapat tentang apa yang terbaik bagi negaranya.
Namun begitu, pemerintah Yunani telah memintah rakyatnya untuk menolak seluruh proposal yang diajukan para kreditor internasional. (Sis/Ndw)