Pertahankan Perusahaan, GM Pernah PHK 47 Ribu Karyawan

Tak ada cara lain untuk mendapatkan dana segar, beberapa perusahaan internasional memutuskan untuk memberhentikan pegawainya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 02 Jul 2015, 23:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 23:30 WIB
General Motors
General Motors (GM) berencana untuk memulai menjual mobil listrik dengan harga terjangkau pada tahun 2017 (Foto: huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Washington - Dampak krisis finansial global masih mengguncang panggung bisnis dunia pada Februari 2009. Gejolak pasar keuangan global yang tak berhasil diredam membuat bank-bank merugi dan akhirnya menyebabkan perusahaan-perusahaan besar kekeringan dana.

Tak ada cara lain untuk mendapatkan dana segar, beberapa perusahaan internasional memutuskan untuk memberhentikan pegawainya. Bukan satu dua pegawai, selama Februari 2009 saja, tercatat ratusan ribu penduduk AS kehilangan pekerjaannya.

Keputusan melakukan aksi PHK massal sebagai bentuk penghematan biaya operasional perusahaan juga terpaksa dilakukan salah satu perusahaan otomotif ternama, General Motors (GM). Sebanyak 47 ribu pegawai menjadi korban keputusan pahit yang harus diambil perusahaan.

Bagaimana kisah salah satu aksi PHK massal terbesar di dunia yang dilakukan General Motors? Berikut ulasan singkatnya seperti dilansir dari Washington Post, Forbes, Auto Guide, dan sejumlah sumber lain, Kamis (2/7/2015):

Penjualan mobil anjlok

General Motor
(Foto: The Richest)

Penjualan mobil anjlok

Pada 2007 dan 2008 saat krisis finansial global mulai bergejolak, penjualan mobil tercatat menurun cukup drastis. Belum lagi persaingan dengan perusahaan-perusahaan Jepang juga semakin ketat.

Sementara pada 2008, GM berhasil menjual 5,37 juta kendaraan di luar AS atau setara 64 persen total volume penjualan global. Sayangnya, di akhir kuartal 2008, penjualan GM turun sekitar 26 persen jika dibandingkan dengan kuartal akhir 2007.

Rendahnya volume penjualan mobil GM dipicu rendahnya kepercayaan diri konsumen dan ketatnya syarat pengajuan pinjaman di Amerika Serikat. Meski begitu, GM masih beruntung mengingat penjualan mobil di negara berkembang masih terhitung lumayan berkembang.

GM sempat meminta perlindungan kebangkrutan

General Motors
Ikon General Motors (FM (Foto: norebbo.com)

GM sempat meminta perlindungan kebangkrutan

GM sempat mengumpulkan dokumen permohonan perlindungan dari kebangkrutan pada awal 2009. GM terpaksa melakukan hal tersebut setelah mengalami kerugian selama bertahun-tahun dengan pangsa pasar yang berkurang secara dramatis.

Bahkan beberapa bulan sebelumnya, catatan penjualan mobil GM dihiasai garis kurva menurun. Pada akhirnya, dana bantuan US$ 19,4 miliar dari pemerintah federal tak cukup untuk menahan produsen mobil terbesar di AS dari kebangkrutan.

Dengan permohonan tersebut, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggelontorkan dana bantuan lain senilai US$ 30 miliar bagi GM. Dana tersebut ditujukan untuk mendanai operasi dan selama reorganisasi yang dilakukan perusahaan.

47 ribu karyawan kena PHK

47 ribu karyawan kena PHK

Demi mendapatkan dana bantuan US$ 30 miliar dari negara, GM dituntut untuk melakukan perampingan di badan perusahaan. Tak pelak, sebanyak 47 ribu karyawan GM dari berbagai negara akhirnya terkena PHK dan menambah besar jumlah pengangguran di AS.

Tak hanya memberhentikan puluhan ribu karyawan, sejumlah pabrik juga di beberapa negara juga ditutup sebagai bentuk penghematan anggaran perusahaan. Itu saja tak cukup, GM telah menyiapkan skenario penyelematan perusahaan lain hingga GM dapat kembali berdiri kokoh.

Pihaknya saat itu merencanakan menutup lebih banyak pabrik hingga memberhentikan sekitar 100 ribu karyawan. Sementara itu, lebih dari 650 ribu mantan pegawai dan anggota keluarganya akan mengalami pemangkasan dana pensiun dan tunjangan lain.

Namun kini GM mulai pulih, bahkan pada 2014, perusahaan tersebut untuk pertama kali mampu membayar dividen pada para pemegang saham. (Sis/Ahm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya