3 Perusahaan Taiwan Ingin Jadikan RI Basis Produksi di ASEAN

Indonesia potensial untuk menjadi basis produksi ke negara Asia dan Timur Tengah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Jul 2015, 10:48 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 10:48 WIB
Industri galangan kapal
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima pernyataan minat dari tiga perusahaan asal Taiwan untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar ASEAN. BKPM mengharapkan pernyataan minta tersebut bisa segera direalisasikan.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, tiga perusahaan tersebut bergerak di sektor industri consumer goods dan industri komponen kapal.  Minat tersebut merupakan bagian dari komitmen investasi 16 perusahaan Taiwan yang disampaikan ke BKPM dengan nilai US$ 400 juta.

"Dalam pertemuan antara BKPM dengan pengusaha Taiwan, ketiga perusahaan tersebut menyatakan bahwa Indonesia potensial untuk menjadi basis produksi ke negara Asia dan Timur Tengah, karena dapat menghasilkan produk bersertifikat halal,"ujar Franky, Kamis (2/7/2015).

Franky menambahkan dalam pertemuan tersebut dirinya juga menjelaskan tentang potensi investasi sektor maritim, khususnya perkapalan. Pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor maritim.

"Kedua perusahaan perkapalan yang sudah menyampaikan minat tersebut mengutarakan dukungan mereka untuk memproduksi berbagai jenis kapal berkualitas tinggi dan mentransfer keahlian yang dimiliki ke tenaga kerja Indonesia," tambah Franky. 

Sebagai tindak lanjut minat tersebut, Franky menambahkan, tim pemasaran investasi BKPM serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Taiwan akan memfasilitasi minat investasi yang sudah disampaikan.

Dia menyatakan fasilitasi tersebut antara lain pertemuan dengan Kementerian teknis terkait sektor industrinya dan peninjauan ke lokasi potensial. "Diharapkan mereka dapat segera merealisasikan minatnya dengan mengajukan Izin Prinsip ke BKPM,"pungkas Franky. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya