Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan sepanjang pulau Jawa akan terhubung dengan jalan bebas hambatan (tol) pada 2018. Namun saat ini masih ada beberapa hambatan dalam pembangunan ruas tol tertentu. Salah satunya ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.
Kedua ruas tol tersebut sampai saat ini tidak menunjukkan kemajuan pembangunan yang signifikan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) mencatat kemajuan pembangunan masih di bawah 3 persen.
Meski ada beberapa ruas tol yang mangkrak tersebut namun pemerintah tetap tidak mengubah target penyelesaian jalan tol Trans Jawa yang diharapkan rampung dikerjakan pada 2018.
Advertisement
"Sebenarnya itu termasuk terkait 2018 Trans Jawa selesai, target itu tidak pernah kami mundurkan," kata Direktur Jendral Bina Marga Kementerian PU PERA, Hediyanto W Husaini di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (5/8/2015).
Dalam rangka menindaklanjuti hal itu, saat ini pihak Kementerian PU PERA telah mencabut konsesi pembangunan ruas tol Batang-Semarang oleh PT Marga Setia Puritama karena perusahaan tidak mengajukan perpanjangan masa konsesi.
Sementara ruas tol Pemalang-Batang meski mangkrak juga, Kementerian PU PERA masih memberi nafas kepada kontraktor untuk mencari partner yang lebih berkualitas mengingat saat ini kondisi kontraktor tengah terkendala modal.
Untuk itu pemerintah tengah menawarkan kembali kepada para investor untuk masuk dalam pembangunan kedua ruas tol tersebut. Hediyanto berharap perusahaan BUMN dapat mengambil alih kosntruksi jalan tol tersebut. "Kami ingin BUMN karena punya kapasitas kemampuan yang lebih baik," ujar Hediyanto.
Hediyanto menuturkan, saat ini ada beberapa BUMN yang menyatakan minatnya untuk mengambil alih konstruksi dua ruas tol yang berada di wilayah Utara Pulau Jawa itu. Salah satunya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Namun demikian pihak Kementerian PU PERA tidak menutup kemungkinan nantinya perusahaan BUMN tersebut akan bermitra dengan perusahaan swasta demi memperkuat keuangan dan pengerjaannya. (Yas/Ahm)