Pemerintah Yakin Tol Trans Jawa Rampung pada 2018

Pemerintah tidak ubah target penyelesaian jalan tol Trans Jawa meski ada dua ruas tol yang mangkrak.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Agu 2015, 20:02 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2015, 20:02 WIB
2015, Tarif 20 Ruas Jalan Tol Bakal Naik
20 ruas jalan tol tersebut antara lain ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, Jakarta Outer Ring Road, dan ruas Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Palimanan-Kanci, dan Kanci-Pejagan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan sepanjang pulau Jawa akan terhubung dengan jalan bebas hambatan (tol) pada 2018. Namun saat ini masih ada beberapa hambatan dalam pembangunan ruas tol tertentu. Salah satunya ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.

Kedua ruas tol tersebut sampai saat ini tidak menunjukkan kemajuan pembangunan yang signifikan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) mencatat kemajuan pembangunan masih di bawah 3 persen.

Meski ada beberapa ruas tol yang mangkrak tersebut namun pemerintah tetap tidak mengubah target penyelesaian jalan tol Trans Jawa yang diharapkan rampung dikerjakan pada 2018.

"Sebenarnya itu termasuk terkait 2018 Trans Jawa selesai, target itu tidak pernah kami mundurkan," kata Direktur Jendral Bina Marga Kementerian PU PERA, Hediyanto W Husaini di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (5/8/2015).

Dalam rangka menindaklanjuti hal itu, ‎saat ini pihak Kementerian PU PERA telah mencabut konsesi pembangunan ruas tol Batang-Semarang‎ oleh PT Marga Setia Puritama karena perusahaan tidak mengajukan perpanjangan masa konsesi.

Sementara ruas tol Pemalang-Batang meski mangkrak juga, Kementerian PU PERA ‎masih memberi nafas kepada kontraktor untuk mencari partner yang lebih berkualitas mengingat saat ini kondisi kontraktor tengah terkendala modal.

Untuk itu pemerintah tengah menawarkan kembali kepada para investor untuk masuk dalam pembangunan kedua ruas tol tersebut. Hediyanto berharap perusahaan BUMN dapat mengambil alih kosntruksi jalan tol tersebut. "‎Kami ingin BUMN karena punya kapasitas kemampuan yang lebih baik," ujar Hediyanto.

Hediyanto menuturkan, saat ini ada beberapa BUMN yang menyatakan minatnya untuk mengambil alih konstruksi dua ruas tol yang berada di wilayah Utara Pulau Jawa itu. Salah satunya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Namun demikian pihak Kementerian PU PERA tidak menutup kemungkinan nantinya perusahaan BUMN tersebut akan bermitra dengan perusahaan swasta demi memperkuat keuangan dan pengerjaannya.‎  (Yas/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya