Liputan6.com, Jakarta - Listrik memiliki peran penting dalam sebuah negara. Pasalnya, listrik menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi demi kemajuan bangsa.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 70 tahun lalu hingga saat ini, ketersediaan listrik sudah bisa mendorong kemajuan bangsa?Â
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman menjelaskan, kapasitas listrik yang dimiliki Indonesia saat ini sudah mencapai 53.500 Mega Watt (MW). "Dengan kapasitas listrik tersebut, status rasio elektrifikasi nasional sampai akhir Juli 2015 sudah mencapai 86,12 persen," ujar Jarman, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Berdasarkan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015–2024, PT PLN (Persero) memperkirakan rasio elektrifikasi atau rasio warga yang sudah menikmati listrik mencapai 99,4 persen. Artinya, pada 2024 nanti hanya ada 0,6 persen penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik.
Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 6,4 persen per tahun, pertumbuhan kebutuhan listrik pada RUPTL dalam kurun sepuluh tahun ke depan adalah 8,7 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 persen.
Sedangkan konsumsi listrik diperkirakan akan meningkat dari 219,1 terawatthour (TWh) pada 2015 menjadi 464,2 TWh pada 2024.
Jarman melanjutkan, untuk meningkatkan pasokan listrik, PLN dan perusahaan swasta bakal membangun infrastruktur kelistrikan dengan kapasitas 42,7 gigawatt (GW). Pembangunan kapasitas pembangkit ini dibagi dua, yakni oleh PLN sebesar 13,7 GW dan oleh swasta sebesar 29 GW.
Pada 2019, PLTU batu bara masih mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yakni 65 persen, atau naik dari tahun 2014 yang sebesar 54 persen. Konsumsi BBM pada 2014 yang mencapai 10 persen akan diturunkan hingga menjadi 2 persen pada 2019.
Sementara hingga 2024, PLTU batu bara tetap mendominasi jenis pembangkit listrik yang akan dibangun yaitu mencapai 60 persen dan konsumsi BBM ditekan menjadi 1,4 persen. Selain kapasitas pembangkit, penambahan transmisi juga menjadi perhatian PLN. (Pew/Gdn)
70 Tahun Merdeka, Bagaimana Kondisi Kelistrikan Indonesia?
Konsumsi listrik nasional diperkirakan akan meningkat dari 219,1 terawatthour (TWh) pada 2015 menjadi 464,2 TWh pada 2024.
Diperbarui 18 Agu 2015, 12:48 WIBDiterbitkan 18 Agu 2015, 12:48 WIB
Seorang Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Cara untuk Danantara Saingi Temasek hingga Khazanah
5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan di Usia 30-an Demi Mendapatkan Umur Panjang
Tampan dan Berwibawa, Ini Potret Lawas Sri Sultan Hamengkubuwono X Saat Muda
Sekolah di China Tuai Kecaman Usai Paksa Orang Tua Siswa Setujui Hukuman Fisik untuk Murid
Tata Cara Membayar Zakat Fitrah, Pahami Syarat Wajib dan Rukunnya
Kabar Soal Bantuan Kementerian dan Lembaga Negara Ini Hoaks, Simak Daftarnya
15 Tips Membersihkan Kamar Mandi yang Efektif dan Mudah Dilakukan
Top 3 Berita Bola: Manchester United Jadi yang Terdepan dalam Perburuan Victor Osimhen
Ini Tanggal Favorit Pemudik Pengguna Kereta Api dari Bandung saat Lebaran 2025
Jelang Peluncuran, Ini Kata Rosan Roeslani soal Jadi Kepala Danantara
Peretasan Bursa Kripto Bybit jadi Salah Satu Kasus Terbesar di Dunia
Potret Umat Katolik di Berbagai Negara Berdoa untuk Kesembuhan dan Kesehatan Paus Fransiskus