Proyek Kelistrikan RI Paling Diburu Investor

Proyek kelistrikan paling banyak menyedot investasi sepanjang semester I 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Sep 2015, 13:04 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 13:04 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali (Foto: Pebrianto Eko W/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi proyek investasi sektor infrastruktur khususnya sektor listrik berada dalam tren yang meningkat. Proyek kelistrikan paling banyak menyedot investasi sepanjang semester I 2015.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, investasi infrastruktur khususnya ketenagalistrikan pada semester I 2015 mencapai Rp 184 triliun dengan total 226 proyek.

"Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam realisasi investasi bidang infrastruktur dibandingkan sub sektor lainnya, seperti proyek investasi gas, air, transportasi, telekomunikasi dan pergudangan," kata Franky dalam diskusi yang diselenggarakan di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (3/8/2015).

Menurutnya, banyaknya proyek investasi sektor listrik yang sedang dalam konstruksi ini cukup menggembirakan karena dapat mendukung pencapaian target pemerintah untuk membangun 35 ribu MW hingga 2019.

BKPM melihat tren realisasi sektor infrastruktur meningkat sepanjang semester I 2015, total nilai realisasi investasi infrastruktur sebesar Rp 72,2 triliun. Nilai ini sudah mencapai 63 persen realisasi tahun 2014 atau 94 persen realisasi tahun 2013.

BKPM juga mencatat pertumbuhan nilai rencana jnvestasi yang signifikan di sektor ini. Selama semester I 2015, BKPM menerbitkan izin prinsip investasi senilai Rp 314 triliun, atau meningkat lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Realisasi proyek infrastruktur menjadikan kami di BKPM optimis daya saing investasi Indonesia akan meningkat ke depan. Karena, infrastruktur dan logistik merupakan satu dari lima tantangan utama dalam berbisnis di Indonesia, menurut survei World Economic Forum 2014. Infrastruktur juga memperkuat fondasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berketanjutan," tutup Franky. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya