Liputan6.com, Jakarta - Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) mendesak pemerintah untuk menaikan gaji para guru dan tenaga honorer di seluruh Indonesia.
Ketua Umum FHK2I, Titi Purwaningsih mengatakan, saat ini gaji rata-rata yang diterima oleh guru dan tenaga honorer, terutama di daerah tidak lebih dari Rp 300 ribu per bulan. Itu pun tidak jarang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.
"Gaji kami itu rata-rata hanya Rp 200 ribu, itu mulai tahun 2013. Sebelum itu ada yang hanya Rp 50 ribu, kemudian naik sedikit-sedikit," ujarnya di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Meski digaji rendah, namun para guru dan tenaga honorer ini mengaku bertahan lantaran terus dijanjikan akan mendapatkan kesejahteraan dan gaji yang lebih baik. Namun hingga saat ini janji tersebut tidak juga direalisasikan.
"Kenapa kami mau bertahan? Karena dijanjikan oleh pemerintah. Kami berhak dapat gaji yang lebih baik, karena tugas (dengan guru PNS) sama saja. Kami berikan materi sama seperti guru PNS," kata dia.
Menurut Titi, para guru dan tenaga honorer di daerah rata-rata telah bekerja belasan hingga puluhan tahun. Bahkan ada yang telah bekerja sampai 35 tahun namun belum juga mendapatkan kejelasan status.
"Ada yang sudah bekerja 32 tahun, sekarang usia sudah 52 tahun belum juga diangkat. Bahkan banyak yang meninggal pun tidak dihargai," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, gaji ideal untuk guru dan tenaga honorer minimal Rp 1,1 juta perbulan. Itu pun belum termasuk tunjangan-tunjangan yang menjadi hak gur.
"Kebutuhan guru sama dengan pekerja pada umumnya. Bahkan mereka juga harus membeli buku untuk meningkatkan intelektualitasnya, ikut pelatihan, dan lain-lain. Guru honorer berhak dapat diatas upah minimum," tandasnya. (Dny/Gdn)
Derita Guru Honorer, Gaji Rp 200 Ribu per Bulan
Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) mendesak pemerintah untuk menaikan gaji para guru dan tenaga honorer di seluruh Indonesia.
Diperbarui 14 Sep 2015, 18:04 WIBDiterbitkan 14 Sep 2015, 18:04 WIB
Guru mengatur para murid sebelum upacara di SD Pasar Baru 05, Jakarta, Senin (27/7/2015). Usai libur panjang Idul Fitri para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Puasa Syawal atau Qadha Ramadhan, Mana yang Harus Didahulukan?
Dedi Mulyadi Akan Undang Pakar Dari IPB Terkait Polemik Ahli Fungsi Lahan
Dermaga Rindu hingga Terapi Lumpur, Ribuan Pengunjung Padati Wisata Bahari Kejawanan Cirebon pada Libur Lebaran 2025
H+2 Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Dikunjungi 102.928 Orang
Resep Soto Bandung Daging Ayam yang Nikmat Disantap Bareng Keluarga Saat Libur Lebaran
Dapatkan Link Live Streaming Copa del Rey Atletico Madrid vs Barcelona, Mau Kick-off
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 3 April 2025
Momen Haru Keluarga Warga Binaan Bertemu Anaknya Lebaran Bersama di Rutan Kelas I Cirebon
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Everton, Derby Merseyside Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Gemar Sedekah tapi Tidak Sholat, Apakah Diterima? Ini Jawaban Buya Yahya
Puncak Arus Balik di Jabar Diprediksi 6 April, Pemudik Diminta Hindari Antrean di Rest Area
Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya