Liputan6.com, Jakarta - Pada 20 Oktober 2015, genap sudah satu tahun Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memimpin Indonesia. Dalam perjalanan singkat ini, ada beberapa hal yang sudah dicapai maupun yang masih harus menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Kabinet Kerja.
Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencurahkan evaluasi mereka terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK di usia satu tahun.
Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kadin Paradigma Baru, Zainal Bintang berpendapat, setahun pemerintahan Kabinet Kerja merupakan sebuah masa transisi sehingga perlu waktu menyesuaikan diri dengan perubahan nomenklatur Kementerian/Lembaga.
"Masih ada regulasi yang tidak pas untuk dijalankan ke bawah. Makanya Kadin ke depan akan mengaudit semua regulasi yang tidak berpihak kepada rakyat," tegas dia saat berbincang usai Konferensi Pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Calon Ketua Umum dari Kadin Paradigma Baru ini mengakui bahwa industri sangat terbebani dengan pungutan pajak yang terlalu tinggi serta peluang impor yang terlampau besar. Regulasi tersebut, sambung Zainal, perlu direvisi dengan upaya mendorong industri substitusi impor di dalam negeri sehingga ketergantungan Indonesia pada impor berkurang.
"Jadi pekerjaan rumah yang penting adalah membangun industri dari hulu sampai hilir di dalam negeri supaya dapat mengurangi tekanan impor dan menyelamatkan devisa saat kebutuhan manufaktur mengalami peningkatan," paparnya.
Sementara untuk prestasi pemerintahan Jokowi-JK, Zainal mengatakan, Kabinet Kerja mampu membangun dan merealisasikan program yang menyentuh masyarakat dari sektor pangan dan maritim. Sebagai contoh, dia bilang, membangun beberapa bendungan dan menjaga stok pangan meskipun ada gangguan musim kemarau panjang atau El Nino.
"Konsolidasi satu tahun ini memang tidak mudah, apalagi ada gangguan atau ketegangan politik di Indonesia. Tapi Jokowi-JK berhasil mengatasi gangguan pangan, fokus pada ketahanan pangan termasuk memperbaiki infrastruktur maritim," jelas Zainal. (Fik/Ndw)
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Kadin, Oesman Sapta Odang mengklaim Jokowi merupakan Presiden pertama yang terjun langsung melihat kondisi kepulan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Ini dianggap Wakil Ketua MPR itu sebagai prestasi yang patut diapresiasi.
"Luar biasanya, berpuluh-puluh tahun kita kena asap, pernah tidak Presiden turun ke tempat asap? Baru Jokowi kan? Akuin dong itu salah satu kinerja Jokowi. Saya tidak dekat dengan beliau dan saya baru kenai setelah ia jadi Presiden, tapi saya bisa lihat ia benar-benar turun ke bawah," tegasnya.(Fik/Ndw)
Setahun Jokowi-JK Memimpin, Ini Curhatan Pengusaha
Pada 20 Oktober 2015, genap sudah satu tahun Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memimpin Indonesia.
diperbarui 18 Okt 2015, 19:30 WIBDiterbitkan 18 Okt 2015, 19:30 WIB
Sidang kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/2/2015) pagi, membahas Pilkada serentak, Perppu perubahan UU tentang kelautan, dan tentang perumahan rakyat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Deretan WAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Mulai Atlet hingga Model Internasional
Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?
Intip Sejarah di Balik Megahnya Gedung Sate Bandung
OVO Perangi Judi Online, Sinergi dengan Pemerintah dan Swasta
Dugaan Korupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dua Mantan Pegawai RSUD Embung Fatimah Batam jadi Tersangka
Pesan Mendag Budi ke Pelaku Usaha: Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Jelang Nataru 2025, ASDP Ketapang Siapkan 57 Armada Kapal
Badai Cedera Hantam Arsenal, Hadapi Laga Krusial Tanpa Kehadiran Bukayo Saka
Gelar Acara Pendidikan, Upaya Koperasi Karya Praja Sejahtera Cilegon Tingkatkan Kompetensi Anggota
Bangga, Pembalap Sepeda Indonesia Satu Race dengan Pembalap Legenda Dunia Mark Cavendish
Ridwan Kamil Ditemani Maruarar Sirait, Teken Pakta Integritas dengan Kelompok Multietnik Jakarta
Keluarga Tiga Eks-Bupati Tegal Bersatu Dukung Bima-Mujab, Hadiri Kampanye Akbar ‘Hajatan Bisa Dadi 1’