PLN Pastikan Kapal Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Sisa pembakaran dan pengoperasian mesin pembangkit di dalam kapal ini disalurkan ke kapal lain yang membawa bahan bakar.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jan 2016, 19:46 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 19:46 WIB
Kapal pembangkit listrik
Kapal pembangkit listrik di perairan Amurang

Liputan6.com, Amurang - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera mengoperasikan secara resmi kapal pembangkit listrik (Marine Vessel Power Plant/MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan yang disewa dari Turki. Kapal tersebut saat ini di berada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan mengatakan, kapal tersebut terdiri enam mesin pembangkit yang masing-masing mesin mampu menghasilkan listrik sebesar 18,8 megawatt (MW).

Selain itu, kapal ini juga memiliki turbin pembangkit listrik bertenaga uap hasil pembakaran. Dengan demikian, pembangkit di kapal ini bisa dikatakan pembangkit yang efisien karena juga memanfaatkan uap untuk menjalankan turbinnya.

‎"Masing-masing mesin sebenarnya berkapasitas 18,8 MW. Namun dari enam mesin ada uap panas yang dipakai memutar turbin, sehingga efisien‎. Turbinnya berkapasitas sekitar 15 MW," ujarnya di Amurang, Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2016).

Baringin memastikan pengoperasian kapal ini tidak mencemari lingkungan. Sisa pembakaran dan pengoperasian mesin pembangkit di dalam kapal ini disalurkan ke kapal lain yang membawa bahan bakar.

"Ini juga ramah lingkungan. Jadi kan ada sisa oli bekas, sisa pemurnian bahan bakar (separator) dan lain-lain itu akan dibuang ke kapal pembawa bahan bakar," kata dia.

Sebelumnya, Manajer Bidang Pembangkitan PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo) Mangapul Marbun mengatakan, tambahan pasokan listrik dari kapal tersebut akan diperuntukan bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).

Jika sudah beroperasi secara keseluruhan yang ditargetkan pada 23 Januari 2016 nanti, kapal tersebut akan menghasilkan listrik dengan kapasitas 120 megawatt (MW). Dengan demikian diharapkan akan menghilangkan defisit listrik yang selama ini terjadi di Sulutgo.

"Beban puncak kita yang tertinggi tercatat mencapai 325 MW. Sedangkan kemampuan pasok kita selama ini hanya 275 MW," kata dia.

Selain dari kapal tersebut, wilayah Sulutgo juga akan mendapatkan tambahan pasokan listrik dengan mulai beroperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo yang berkapasitas 4x25 MW.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya