Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pengguna Mandiri e-cash sebanyak 50 juta pengguna sampai tahun 2020. Target tersebut terhitung tinggi mengingat sampai Desember 2015 baru mencapai 1,7 juta dengan nilai transaksi Rp 1,7 triliun.
Senior EVP Transaction Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan Mandiri e-cash bakal melesat seiring dengan kemajuan teknologi serta berkembangnya jaringan di masyarakat.
"Kita harapannya 50 juta. Proyeksi kita tak bisa linear kalau tahun ini satu juta, tahun 2020 sebanyak 50 juta. Karena fungsi network, bayangkan telepon satu nggak sendiri harus ada lawannya. Ini mirip," kata dia di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, hal tersebut juga didorong oleh kecenderungan masyarakat yang mulai meninggalkan alat pembayaran fisik. Mandiri e-cash sendiri fungsinya adalah untuk solusi pembayaran mikro.
"Sekarang orang bayar gunakan itu. Dulu orang bayar susah mulai dari uang logam uang kertas. Sekarang sudah elektronik. Kalau yang elektronik harusnya bisa mikro. Inilah solusi elektronik tapi mikro ke depan menjadi micro payment solution yang bagus," jelasnya.
Sementara, untuk mengembangkan Mandiri e-cash, Bank Mandiri menggelar acara bertajuk Mandiri e-cash Hackaton 2016. Acara tersebut diramaikan oleh 800 programmer yang beradu ide di sisi teknis dan bisnis ini.
Untuk diketahui, Mandiri e-cash sendiri merupakan aplikasi uang elektronik berbasis server yang bisa diunduh melalui akses *141*6# atau Google Play, APP Store, BlackBerry World dan Nokia Store.
"Sejalan dengan keinginan untuk menciptakan produk perbankan yang semakin mudah diakses, kami ingin terus mengembangkan produk Mandiri e-cash agar semakin dapat diterima dan semakin banyak digunakan," tutupnya. (Amd/Zul)