Liputan6.com, Jakarta - ‎Pemerintah bakal terus mendorong daya saing ekonomi, terutama dalam gelaran masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan ada tiga langkah yang wajib dilakukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Deputi Menko Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Eddy Putra Irawady mengatakan untuk mendorong daya saing ekonomi itu, pemerintah bakal menggenjot industri, investasi, dan peningkatan ekspor. Untuk mendukung itu, pemerintah juga menerapkan debirokrasi.
Â
Advertisement
Baca Juga
"‎Sejak September adalah debirokrasi, deregulasi dalam arti regulasi, dan debirokrasi dalam arti proses pelayan publik, dan ini terus berjalan," kata dia di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Dalam implementasinya, tujuan utama debirokrasi adalah untuk meningkatkan pelayanan publik melalui fasilitas online. Sehingga proses perizinan yang bertele-tele bisa diselesaikan dengan cepat.
"Transformasi debirokrasi, pertama semua pelayanan publik terutama perizinan dalam elektronik," ujarnya.
Kemudian, dia mengatakan akan menyederhanakan perizinan dalam standar normal. Salah satu langkah yang sudah dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan izin investasi 3 jam.
"‎Secara tahapan mengubah bentuk perizinan menjadi standar normal, kita akan menata perizinan menjadi standar menjadi normal. Ini sesuai perintah Presiden," katanya.
Dalam kesempatan itu juga Eddy mengatakan pemerintah menerapkan manajemen risiko yang terintegrasi. Seperti halnya pada arus ekspor impor barang, pemerintah saat ini sedang menyusun manajemen risiko yang terintegrasi untuk mempercepat arus barang.
"‎Tahapan sekarang dibahas single risk manajemen untuk ekspor impor. Ada 15 kementerian/lembaga (K/L) yang meliputi 18 unit perizinan. Setiap K/L punya persepsi risiko yang mesti dijaga," katanya.