Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mempersiapkan panen raya yang akan dituai di sejumlah daerah di Indonesia pada periode Februari dan Maret 2016. Dengan panen dan upaya pemangkasan mata rantai pasokan dan distribusi, harga gabah maupun beras di pasar mulai stabil.
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Pangan mengatakan, musim panen raya terus bergerak dengan catatan Februari ini mencapai 1 juta hektare (ha) dan 2,5 juta ha pada periode Maret 2016.
"Panen sudah dirasakan di Jember, Grobogan Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Barat dan Gorontalo," ujarnya saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dari sisi penyerapan dan distribusi beras, kata Amran, Perum Bulog berperan penting dalam rangka stabilisasi harga. Pemerintah terus memperbaiki mata rantai pasokan dan distribusi beras yang ruwet dan panjang dari produsen ke konsumen.
"Jadi dipangkas sekarang dari petani atau penggilingan kecil langsung ke Bulog. Lalu dari Bulog langsung ke konsumen. Makanya sekarang harga bagus, Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram (kg) di Cipinang. Sementara harga gabah sudah bagus, contohnya di Grobogan Jateng Rp 4.100-Rp 4.200 per kg atau turun karena panen raya," terang Amran.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, panjangnya jalur distribusi bahan pangan menjadi bahasan dalam Rakor Pangan bersama kementerian terkait. Diputuskan, Menteri BUMN menunjuk perusahaan pelat merah untuk berperan dalam memotong mata rantai ini.
"Kita memang harus mengubah jalur distribusinya dan sudah mulai dibicarakan dengan Menteri BUMN apa yang harus dilakukan, tapi belum tuntas. Intinya akan ada BUMN lain yang ditugaskan melakukan distribusi selain Bulog, misalnya untuk bawang bukan Bulog, silakan Menteri BUMN tunjuk BUMN perdagangan supaya ikut," tutur Darmin. (Fik/Ndw)