Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menandatangani kerjasama pengembangan Bandara Silangit. Kerjasama ini dalam bentuk pemanfaatan lahan di sekitar bandara tersebut.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menuturkan, dalam kerjasama ini pihaknya mendapatkan tugas untuk memanfaatkan lahan seluas 100 hektare (ha) yang berlokasi di Silangit Parik Sabungan, Kecamatan Siborong-Borong.
"Bandara Silangit ini sangat penting. Kita lihat bagaimana strateginya Danau Toba. Kadang kita lupa banyak potensi Nusantara yang membanggakan tapi kita tidak konsisten mengembangkannya‎. Kita sepakat jadikan Bandara Silangit salah satu bandara terkemuka di Sumatera Utara," ujar dia di Jakarta, Senin (15/2/2016).
Baca Juga
Lahan tersebut, lanjut Budi, akan dimanfaatkan untuk penambahan panjang landasan (runway), pengembangan terminal dan pemagaran. Hal ini guna mengakomodir operasional pesawat berkapasitas lebih besar sehingga berdampak pada lebih terjangkaunya transportasi langsung menuju Bandara Silangit.
"100 ha cukup uuntuk 1 landasan. Sekarang panjang landasannya 2,4 km, kita tambah jadi 2,5 km. Lebarnya dari 30 meter menjadi 45 meter. Nanti kita juga konsentrasi pada bangun terminal, dan pemagaran. Dana kita siapkan Rp 80 miliar-Rp 100 miliar, itu dari internal," kata dia.
Sekedar informasi, jarak antara Bandara Silangit dengan kawasan Danau Toba melalui jalur darat hanya membutuhkan waktu antara 30 menit hingga 1 jam. Dengan penambahan bandara ini diharapkan akan mampu menarik minat maskapai untuk membuka penerbangan langsung sehingga wisatawan domestik dan mancanegara lebih mudah berwisata ke Danau Toba dan sekitarnya.
"Kerjasama ini mencerminkan sinergitas antara pemangku kepentingan di lingkungan bandara yang berdampak positif, diantaranya untuk pertumbuhan pariwisata, perekonomian dan semakin baiknya pelayanan kepada masyarakat di Sumatera Utara, khususnya Tapanuli Utara," dia memungkasi. (Dny/Nrm)