Jamkrindo Jamin KUR Rp 8 Triliun Hingga Februari

Realisasi penjaminan KUR Perum Jamkrindo sebagian besar untuk sektor perdagangan dan jasa.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Feb 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2016, 11:30 WIB
20151120-Target-KUR-30-triliun-di-2015-Jakarta-AY
Pekerja saat menyusun kursi dan meja di Jakarta, Jumat (20/11). Penyaluran kredit tersebut Melalui tiga Bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Jamkrindo merupakan salah satu lembaga pembiayaan non perbankan yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, pemerintah menargetkan mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 102 triliun.

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S Anwar mengatakan, pihaknya menargetkan mampu melakukan penjaminan KUR sebesar Rp 50 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan adanya target KUR pemerintah.

"Kita mau ngejar target volume penjaminan KUR tahun ini Rp 115 triliun, untuk program KUR Rp 50 triliun, yang non program Rp 65 triliun," kata Diding saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (20/2/2016).

Diding menuturkan, realisasi penjaminan KUR sampai pertengahan Februari ini sudah mencapai Rp 8 triliun. Ada pun dana tersebut mayoritas masih untuk penjaminan ke sektor perdagangan dan jasa.

Pihaknya berupaya melakukan berbagai strategi untuk bisa menyasar penjaminan KUR ke sektor lain, seperti halnya sektor kemaritiman. Ini sesuai dengan penekanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)‎.

Selain itu, Diding mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah dengan menambah jumlah lembaga penyalur KUR pada 2016. Untuk mengimbangi hal itu, satu hal positif kemudian pemerintah meningkatkan target penyaluran KUR menjadi Rp 102 triliun dari sebelumnya Rp 100 triliun.

"Saya rasa dengan semakin banyak peserta penyaluran KUR, bahkan melibatkan multi finance‎, saya pikir target itu bakal bisa dicapai," ujar Diding.‎ (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya