Liputan6.com, Jakarta - Setiap perencanaan keuangan akan menghadapi berbagai ujian yang akan membuat perencanaan tersebut berjalan tidak sesuai rencana.
Oleh karena itu, dalam merencanakan keuangan persiapkan dengan matang dan tetapkan untuk beberapa jenis pengeluaran.
Â
Baca Juga
Bila sudah cermat memperhitungkan keuangan tersebut, dipastikan perencanaan keuangan yang sudah diperhitungkan dengan matang pun akan tetap berjalan lancar sesuai rencana.
Bila perencanaan yang dibuat sudah telanjur kebobolan dan tidak berjalan sesuai rencana, maka Anda perlu segera memperbaiki rencana keuangan yang sudah dibuat agar tidak terjadi kesalahan serupa di kemudian hari.
Untuk membantu Anda, berikut ini cara cermat perbaiki keuangan yang sudah berjalan melebihi anggaran, seperti dikutip dari www.cermati.com, Jumat (4/3/2016):
1. Selalu Menyisihkan untuk Menabung Setiap Bulannya
Berapapun penghasilan yang dimiliki, selalu paksakan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan minimal 10 persen setiap bulan.
Mungkin bagi yang sebelumnya hanya menabung kalau ingat saja, maka selanjutnya jadikan menabung sebagai kegiatan rutin setiap bulan.
Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak akan pernah tahu kondisi keuangan kita di masa mendatang akan seperti apa.
2. Selalu Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran yang Dilakukan
Hal dasar ini kadang mudah dilupakan, padahal dengan hal dasar ini, orang dapat mengelola keuangan yang dimilikinya tak peduli sebesar apapun pendapatan yang dimilikinya.
Tujuan dari mencatat pengeluaran tersebut adalah agar dapat diketahui riwayat pengeluaran yang sudah dilakukan. Sehingga dapat dianalisa mana saja pengeluaran yang sifatnya mendesak atau bisa di tunda.
Advertisement
Belanja cerdas
3. Belanja Secara Cerdas
Tentukan kebutuhan belanja Anda, jangan sampai keinginan atau nafsu yang justru menentukan belanja Anda. Ini dikarenakan sebagian besar masyarakat masih dikendalikan dengan keinginannya, bukan kesadaran akan kebutuhan.
Oleh karena itu, buat daftar belanja kebutuhan bulanan yang akan dibeli, dan buat daftar keinginan yang ingin dimiliki atau diwujudkan setelahnya.
4. Kreatif dalam Berhemat
Buat pos pengeluaran yang akan dikeluarkan, sebagai contoh dengan membuat amplop yang ditulis kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan.
Misalnya amplop khusus uang makan, amplop khusus operasional sehari-hari, dan sebagainya.
Walaupun harus menarik uang sekaligus dalam jumlah besar, namun poin yang dapat diambil adalah disiplin dalam menjalankan kehidupan untuk bertahan hidup dengan uang yang sudah di dipisah-pisah dalam amplop tersebut.
Advertisement
Selanjutnya
5. Jangan Pernah Berutang
Bila sudah memiliki kartu kredit jangan tergoda untuk selalu menggunakannya dalam berbelanja kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak.
Karena dalam penggunaannya, Anda akan dikenakan biaya bunga atau administrasi dalam setiap gesek.
Apalagi bagi yang suka membayar dengan minimum payment, bunganya akan semakin berlipat dan penyelesaian utang tersebut tidak akan pernah tuntas. Jangan semua transaksi dibayar menggunakan kartu kredit, untuk beberapa hal gunakanlah uang tunai.
6. Miliki Asuransi
Tujuan dari memiliki asuransi ini adalah untuk menghindarkan diri dari risiko keuangan yang terjadi ketika sumber pencari nafkah mengalami sakit atau bahkan meninggal dunia.
Dengan ada asuransi, anggota keluarga tetap dapat menjalani kehidupan bila terjadi risiko keuangan yang fatal tersebut, walaupun tidak selamanya.
7. Miliki Investasi
Tujuan investasi di sini adalah untuk jangka panjang. Investasi dapat dilakukan dengan jumlah yang lebih kecil terlebih dulu misalnya dalam bentuk reksa dana, atau logam mulia, bahkan deposito.
Ke depannya, diharapkan investasi tersebut bisa dipakai untuk membantu mengatasi biaya hidup di hari tua ketika usia sudah tidak produktif untuk bekerja.
Jangan Biarkan keuangan Anda Hancur
Dengan mengetahui dan memahami beberapa hal di atas, diharapkan dapat membuat dan memperbaiki cara perencanaan keuangan Anda yang kurang baik.
Ke depannya, diharapkan tidak akan terjadi lagi perencanaan keuangan yang gagal dalam penerapannya. Gagal dalam penerapan rencana keuangan tersebut umumnya terjadi karena kurang disiplinnya Anda dalam menjalani perencanaan keuangan yang sudah ditetapkan.
Oleh karena itu, bila perencanaan keuangan sudah dibuat dengan matang, perlu kedisiplinan yang tinggi dalam menerapkannya.
Ingat, penghasilan yang besar atau kecil itu relatif tidak ada bedanya, karena pada akhirnya semua akan tergantung dari seberapa besar pengeluaran yang dikeluarkan.
Pernahkah Anda mendengar orang yang memiliki gaji Rp 2 juta saja bisa memenuhi kebutuhan bulanannya dibanding yang Rp 10 juta? Rata-rata pasti Anda pernah mendengarnya.
Percuma saja gaji Anda besar kalau tidak bisa mengaturnya. Jadi, jangan biarkan keuangan Anda hancur karena tidak direncanakan dengan baik. (Ahm/Ndw)