Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan cadangan strategis guna memperkuat ketahanan energi, dana yang dibutuhkan tak sedikit. Sekitar Rp 23,3 triliun diperlukan untuk menambah cadangan minyak selama setengah bulan atau 15 hari.
‎Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Presiden Joko Widodo telah mengarahkan untuk membangun cadangan strategis selama 31 hari secara bertahap, untuk memanfaatkan momen penurunan harga minyak dunia.
"31 hari adalah kewajiban dari arahan Bapak Presiden betapa pentingnya dibangun segera mumpung harga minyak sedang murah," kata ‎Sudirman, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
Menurut Sudirman, ‎Kementerian ESDM telah melakukan kajian tentang cadangan strategis, untuk menambah cadangan 15 hari, cadangan tersebut berbeda dengan cadangan operasional PT Pertamina (Persero) yang saat ini 20 hingga 26 hari.
‎"Berbeda dengan cadangan Pertamina, kalau Pertamina operasional 20-26 hari, ini cadangan strategis yang belum pernah kita miliki, kewajiban Pemerintah," terangnya.
Sudirman mengungkapkan, untuk menyediakan cadangan strategis 15 hari dari sisi Bahan Bakar Minyak membutuhkan dana Rp 11,6 triliun, sedangkan dari sisi minyak mentah membutuhkan Rp 11,7 triliun, sehingga total dana yang dibutuhkan Rp 23,3 triliun
"Jadi crude oil akan diperlukan dana untuk pembelian komoditas kurang lebih US$ 880,2 juta kalau dirupiahkan Rp 11,6 triliun. Kemudian untuk bbm 15 hari akan diperlukan dana US$ 888,7 juta atau 11,7 triliun," jelas Sudirman.
Sudirman menambahkan, untuk mendukung cadangan strategis tersebut dibutuhkan tangki penyimpanan.‎ Dengan memanfaatkan tangki yang sudah ada dan penambahan pembangunan tangki baru.
 "Tim migas juga identifikasi kemampuan kita menyimpan. Kita punya tangki-tangki idle baik milik swasta maupun BUMN atau milik KKKS yang diperkirakan bisa memberikan tambahan 3,58 hari. Kita juga sedang membangun tangki-tangki yang akan segera jadi yang diperkirakan bisa menyimpan 6,56 hari. Ke depan apabila dimungkinkan kita harus bangun tangki baru yang diperlukan untuk kapasitas 19,86 hari," tutup Sudirman. (Yas/Zul)