Produk RI Bakal Unjuk Gigi di Pameran China

Produk-produk made in Indonesia akan unjuk gigi di China. Produk tersebut bakal dipamerkan di pameran China International Import Expo (CIIE)

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mei 2016, 13:48 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 13:48 WIB
Ekonomi China
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Produk-produk made in Indonesia akan unjuk gigi di China. Produk tersebut bakal dipamerkan di pameran China International Import Expo (CIIE) 2016.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Tjahya Widayanti, mengatakan, pameran yang digelar seiring pelaksanaan The 7th Asian Trade Promotion Forum (ATPF) ini akan dilaksanakan pada 19-21 Mei 2016, di Kunshan, Tiongkok.

"Kami terus berupaya merealisasikan pencapaian target ekspor yang telah ditetapkan tahun 2016. Ditjen PEN telah memprogramkan berbagai kegiatan promosi berskala internasional baik di dalam dan luar negeri," ujar dia di Jakarta (18/5/2016).

Tjahya mengungkapkan, total nilai perdagangan Indonesia-Chinapada periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 7,1 miliar, atau menurun 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 7,6 miliar. Sedangkan nilai ekspor nonmigas Indonesia-China pada periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 1,8 miliar, atau menurun 11,1 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang senilai US$ 2,0 miliar.

Sementara itu, kinerja impor dengan Tiongkok juga menurun. Nilai impor produk nonmigas Indonesia periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 4,9 miliar, menurun 6,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 5,2 miliar.\

Pada pameran CIIE yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-8 kalinya ini, berbagai produk ditampilkan, antara lain branded consumer goods, metal working and automation, serta environmental protection and new material.

Tjahya mengaku optimistis pameran ini mampu memberikan nilai tambah guna meningkatkan nilai ekspor. Sebab, pameran tahunan ini dikunjungi para importir, wholesaler, dan distributor dari berbagai negara.

"Oleh karena itu, pameran ini sangat penting untuk diikuti Indonesia agar produk Indonesia semakin dikenal dan diserap oleh pasar Asia, dan dunia pada umumnya,” ujar Tjahya.

Pada CIIE 2016 Paviliun Indonesia akan menempati lahan seluas 72 meter persen, dengan tema Trade with Remarkable Indonesia. Paviliun yang dikonstruksi dengan desain spesial itu akan ditempati sembilan perusahaan, yaitu PT Anggana Catur Prima (tomato sauce, chili sauce, baking ingredients, food ingredients, aroma cooking pasta, food coloring), PT Domba Bali Persada (premium luwak coffee, luwak blend, bali golden peaberry coffee, volcano arabica coffee, chocoa powder).

Kemudian PT Deltomed Laboratories (herbal), CV GMC (shell, semi precious stone, wooden, fashion accessories, necklaces, bacelets, rings, earrings), PT Megasurya Mas (soap, palm wax, cooking oil, margarine, etc.), Monde Mahkota Biscuit (wafer, biscuit, sandwich biscuit), CV Purnama Raya (snack), Surabaya Indah Permai (aromatherapy), dan Summit Gallery (handicraft)

Tahun lalu, CIIE diikuti sebanyak 331 peserta dari 30 negara, seperti Jepang, Korea, Polandia, India, Thailand, Viet Nam, Hong Kong, Makau, Taiwan, Italia, Swedia, Jerman, Amerika Serikat, dan Brasil, dengan total 30 paviliun negara di area seluas 35 ribu meter persegi.

Pada 2016 ini akan ada lebih dari 350 ekshibitor dari 31 negara yang berpartisipasi. Sedangkan jumlah pengunjung diperkirakan lebih dari 30 ribu pengunjung lokal dan mancanegara seperti dari Eropa (13,70 persen), Asia (39,52 persen), Hong Kong, Makau, Taiwan (29,03 persen), Amerika (16,14 persen), dan Oseania (1,61 persen).

"Kami berharap partisipasi Indonesia pada CIIE 2016 dapat memperoleh transaksi yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia yang pada akhirnya dapat mendongkrak nilai ekspor," tandas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya