Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat, Bidan Tessa Dapat Penghargaan dari Kemenkes

Bidan Tessa Siswina mendapat penghargaan dari Kemenkes setelah membantu persalinan penumpang di pesawat Citilink rute Pontianak-Surabaya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 18 Mar 2025, 23:22 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 23:01 WIB
Tak Sadar Dirinya Tengah Hamil, Perempuan Ini Melahirkan di Dalam Pesawat
Lavinia Mounga, perempuan asal Utah harus melahirkan di dalam pesawat terbang karena tak sadar dirinya sedang hamil. (Foto: Unspash.com/Suhyeon Choi).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah peristiwa luar biasa terjadi di ketinggian 35.000 kaki pada Selasa (11/3) lalu, saat seorang penumpang pesawat Citilink rute Pontianak–Surabaya melahirkan dalam penerbangan.

Kejadian mendebarkan ini ditangani dengan sigap oleh Dr. Tessa Siswina, S.Si.T, M.Keb, seorang bidan yang kebetulan berada di dalam pesawat tersebut. Atas aksi heroiknya, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya.

Dari Kebingungan hingga Tindakan Cepat

Tessa awalnya tidak menyadari adanya keadaan darurat. Ia duduk di kursinya, nomor 15F, ketika pengumuman dari kokpit meminta bantuan tenaga medis. Rasa penasaran muncul saat suasana mulai ramai di bagian belakang pesawat.

“Saya tanya dengan ibu di sebelah saya, kenapa heboh di belakang? Apa ada yang mabuk di belakang? Si ibu menjawab ada yang mau melahirkan,” ujar Tessa.

Tanpa ragu, ia berdiri dan siap membantu. Setelah meletakkan tas dan jam tangannya, Tessa menghampiri pramugari dan mengangkat tangan, mengisyaratkan dirinya seorang bidan.

“Kondisinya bagaimana?” tanyanya begitu melihat penumpang yang berinisial RS (18) dalam posisi berbaring di kursi 18.

“Sudah pecah ketuban,” jawab pramugari.

Setelah mengetahui usia kehamilan 33 minggu, Tessa langsung mengambil alih dan meminta agar penumpang dibawa ke bagian belakang pesawat. Dalam kondisi yang penuh tantangan, ia berhasil membantu kelahiran bayi laki-laki dengan selamat.

Promosi 1

 

Keajaiban di Udara

Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat, Bidan Tessa Terima Apresiasi dari Kemenkes
Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat, Bidan Tessa Terima Apresiasi dari Kemenkes. Foto: Kemenkes.... Selengkapnya

Bantu Persalinan di Udara

Di tengah ketegangan proses persalinan, pilot mengumumkan kelahiran bayi laki-laki kepada seluruh penumpang. Suara dari kokpit itu membuat Tessa merinding, meski ia masih harus berupaya mengeluarkan plasenta.

Tessa terus menanyakan kepada pramugari tentang perkiraan waktu pendaratan agar ia bisa mengatur proses persalinan dengan baik. Saat itu, ibu RS hanya didampingi anaknya yang masih berusia tiga tahun, sementara suaminya sedang bekerja di Malaysia. Setelah proses kelahiran selesai, bayi yang baru lahir langsung digendong oleh penumpang lain karena sang ibu masih dalam pemulihan.

Setelah semuanya terkendali, Tessa menunjukkan kartu anggota Ikatan Bidan Indonesia sebagai identitas profesinya. Ia juga mengapresiasi peralatan medis yang tersedia di pesawat, yang sangat membantunya dalam menangani situasi darurat ini.

 

Dedikasi Seorang Bidan dan Apresiasi Kemenkes

Di luar peristiwa luar biasa ini, Tessa adalah seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak. Ia baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran (UNPAD) melalui beasiswa tugas belajar (Tubel) dari Kementerian Kesehatan.

Alhamdulillah saya sangat berterima kasih atas beasiswa yang saya dapatkan dari Tubel Kemenkes yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan saya. Saya merasa beruntung menjadi salah satu penerima Tubel sehingga dapat melanjutkan studi hingga jenjang doktoral,” ungkapnya.

Saat ini, Tessa kembali aktif mengajar dan menjabat sebagai Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, assessor LAMPTKes, serta Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia kebidanan dan melatih generasi muda agar menjadi tenaga medis profesional yang berkualitas.

Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yuli Farianti, menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan Menteri Kesehatan kepada Tessa merupakan bentuk apresiasi atas dedikasinya.

“Kejadian ini juga menjadi bukti bahwa di tengah situasi darurat, ketenangan dan keterampilan seorang tenaga kesehatan seperti Tessa sangat dibutuhkan. Semoga peristiwa ini dapat menjadi inspirasi bagi para profesional tenaga kesehatan lainnya dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga di lapangan,” ujar Dirjen Yuli.

Kisah heroik ini menjadi pengingat bahwa di mana pun dan kapan pun, tenaga kesehatan berperan penting dalam menyelamatkan nyawa, bahkan di tempat yang tidak biasa seperti kabin pesawat di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya